Bentrokan di Pulau Rempang, Puan Minta Aparat Lakukan Pendekatan Humanis dan Persuasif
SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam, untuk melakukan pendekatan yang lebih humanis dan persuasif di tengah bentrokan yang terjadi di Pulau Rempang.
"Sekalipun ada penolakan dari masyarakat, semestinya tidak perlu ada tindakan represif. Seharusnya aparat bisa lebih humanis dan bersifat persuasif untuk berdialog bersama warga,” kata Puan, Jumat 8 September 2023.
Selain itu, ia juga menyoroti penggunaan gas air mata yang ditembakkan ke udara oleh aparat hingga terbawa ke kompleks sekolah dan membuat para siswa dan guru nyaris pingsan. Bahkan beberapa orang lari ke kawasan hutan untuk menghindari udara pengap akibat gas air mata.
“Apabila memang ada kericuhan, gunakan pendekatan lain. Seharusnya kita belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa penggunaan gas air mata bisa berdampak fatal,” tegasnya.
“Apalagi gas air mata digunakan di tengah lingkungan yang banyak warga dan siswa sekolah. Pastinya membuat para warga dan anak-anak ketakutan. Suasana menjadi sangat mencekam karena ada letupan tembakan di tengah bentrok,” sambung Puan.
Seperti diketahui, bentrokan dipicu oleh penolakan masyarakat adat Pulau Rempang atas pembangunan kawasan industri, perdagangan dan wisata di lahan pulau seluas 17 ribu hektar. Proyek itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2023 dengan label Rempang Eco City.
Namun masyarakat adat Pulau Rempang yang bertempat tinggal di 16 kampung tua menolak relokasi pembangunan Eco City. Karena warga menilai kampung mereka memiliki nilai historis dan budaya yang kuat, bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Oleh karena itu, Puan meminta pemerintah dan pihak terkait untuk mengedepankan dialog dan konsultasi yang inklusif dengan masyarakat yang terdampak. Pasalnya, pengembangan Pulau Rempang dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi bagi Kota Batam.
"Ini harus melibatkan rasa karena warga sudah lama tinggal di sana. Dengarkan kegelisahan dan kekhawatiran mereka. Serta apa kebutuhan warga sebagai upaya mencari jalan keluar dari kebuntuan," ungkapnya.
"Berikan masyarakat edukasi dan informasi tentang keuntungan adanya proyek strategis nasional. Ini akan membantu mereka dalam membuat keputusan yang tepat dan merasa lebih termotivasi untuk mendukung proses pembangunan di wilayah mereka," kata Puan menambahkan.