DPR Soroti Penyaluran Program KIP Kuliah yang Belum Merata

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 08 September 2023 | 22:53 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang. (SinPo.id/Parlementaria)
Anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang. (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Anggota Komisi X DPR RI, Vanda Sarundajang, menyoroti program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang hingga saat ini belum tersalurkan menyeluruh kepada mahasiswa kurang mampu. 

Untuk itu, ia meminta kepada kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan intervensi kepada perguruan tinggi agar mendistribusikan bantuan pendidikan berdasarkan pada asas keadilan.

“Kami mohon dari pihak kementerian (Kemendikbudristek) untuk melakukan intervensi atau minimal (melalui) surat imbauan kepada perguruan tinggi, untuk mengalokasikan daya tampung mahasiswa-mahasiswanya yang kurang mampu,” kata Vanda, dikutip Jumat 8 September 2023.

“Bahkan kami telah melakukan pendekatan beberapa tahun terakhir, tetapi setiap kami usulkan dari tahun ke tahun ada beberapa universitas yang memang tidak lolos. Dengan UKT yang tinggi, mereka tidak dapat menerima program KIP Kuliah, karena menurut mereka pagunya tidak sesuai,” sambungnya.

Selain itu, ia juga meminta Kemendikbudristek segera menemukan akar dari permasalahan tersebut sekaligus memberikan solusi. Hal itu bertujuan agar mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki kemauan belajar yang tinggi tetap memperoleh akses pendidikan yang layak. 

Kemudian, Vanda menilai kapasitas pemenuhan kebutuhan digitalisasi juga harus diperluas dan diperbesar. Karena berdasarkan laporan yang ia diterima, kebutuhan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah sangat tinggi.

Namun, kebutuhan tersebut, tidak dibarengi oleh dukungan alokasi anggaran sekolah yang memadai. Sehingga Pemerintah diminta perlu mengakomodir kebutuhan tersebut karena krusial. Salah satunya, TIK dapat membantu untuk memperbaharui data Dapodik.

“Kami sekarang menjadi agen penyaluran komputer di sekolah-sekolah, minimal satu sekolah itu ada komputer, untuk kebutuhan mereka meng-update data,” kata Vanda menambahkan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI