DPR-Parlemen Maroko Sepakat Dorong Kemerdekaan Palestina
SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga Presiden Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 menggelar bilateral meeting dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kerajaan Maroko, Rachid Talbi El Alami, di sela-sela Sidang Umum AIPA ke-44. Kedua negara sepakat mendorong kemerdekaan Palestina.
"Kemerdekaan Palestina masih menjadi hutang sejarah yang perlu terus kita perjuangkan," kata Puan di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023.
Puan menganggap pertemuan ini menjadi kesempatan untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Maroko yang sudah terjalin sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 1960. Moroko sendiri merupakan mitra strategis Indonesia sejak kedua negara berupaya melepaskan diri dari penjajahan kolonial.
"Kunjungan Presiden Soekarno ke Rabat pada tanggal 2 Mei 1960, sebagai kunjungan kepala negara pertama di dunia ke Maroko pasca-kemerdekaan. Lalu keberadaan Jalan Soekarno, sebagai salah satu jalan utama di Rabat, menjadi bukti penguat dekatnya hubungan Indonesia dan Maroko," kata Puan.
Terkait kerja sama ekonomi, Puan berharap Indonesia dan Maroko dapat meningkatkan nilai perdagangannya yang sempat menurun karena Pandemi Covid-19. Menurut dia, kerja sama kedua negara dalam bidang ekonomi harus kembali bangkit.
"Kedua negara juga perlu mendorong para pelaku bisnis untuk mengembangkan peluang kerja sama saling menguntungkan, khususnya pada UMKM," kata mantan Menko PMK tersebut.
Selain itu, Puan mengapresiasi pembukaan Trading House atau Kantor Perwakilan Perdagangan Indonesia di Maroko dan pembentukan Morocco-Indonesia Business Council, serta inisiasi kerja sama government to government (G to G) di bidang produk halal.
"Saya berharap keberadaan lembaga tersebut dapat meningkatkan perdagangan dan berharap proses pembuatan MoU Halal Certificate yang digagas Pemerintah, dapat segera dirampungkan," ucap Puan.
Selanjutnya sebagai negara yang aktif di forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Puan mengharapkan Indonesia dan Maroko dapat terus bekerja sama dalam mempromosikan perdamaian di antara negara-negara Islam, khususnya yang berada di kawasan Timur Tengah.
"Indonesia dan Maroko ingin Timur Tengah menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Serta bersama-sama mempromosikan Islam yang moderat, toleran, dan damai," kata dia.
Dalam kerja sama bidang pendidikan, Puan mengapresiasi Moroccan Agency for International Cooperation yang telah memberikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa Indonesia yang ingin menimba ilmu di Maroko.
"Di masa yang akan datang, saya berharap program ini dapat terus ditingkatkan sehingga membawa keuntungan bersama. Keberadaan mahasiswa Indonesia di Maroko yang jumlahnya cukup besar, menjadi bukti bahwa Maroko menjadi salah satu pilihan untuk menimba ilmu agama Islam," kata Puan.
Terkait kemerdekaan Palestina, hal tersebut menjadi pembahasan dalam pertemuan ini karena komitmen Puan terhadap kemerdekaan Palestina.
"Tadi di pertemuan Bu Puan bicara bagaimana kita berharap agar Maroko tetap konsisten sama-sama dengan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris yang ikut dalam pertemuan.
Pada kesempatan tersebut, Rachid juga mengundang Puan bersama delegasi DPR RI untuk datang ke Maroko sebelum penyelenggaraan Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-146 di Angola. Charles mengatakan Maroko mengaku Indonesia merupakan salah satu negara penting bagi mereka.
"Menurut mereka Indonesia itu negara yang penting bagi Maroko, khususnya Bung Karno. Mereka juga ingin meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi lebih banyak lagi dalam kerja sama Indonesia dan Maroko, khususnya di bidang pupuk," kata dia.
Saat bilateral meeting dengan Delegasi Maroko yang merupakan negara observer di Sidang Umum ke-44 itu, Puan didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSAP) DPR RI Gilang Dhilafararez, dan Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga.
Sementara itu, Rachid didampingi Direktur Kabinet Parlemen Maroko Chaqri Ahmed, Anggota Kabinet Parlemen Anas Ben Abdelkrim El Filali dan Duta Besar Kerajaan Marokko di Indonesia, Ouadiâ Benabdellah.