Komisi VIII DPR Dukung Langkah-Langkah Mensos Idrus Marham
Jakarta, sinpo.id - Komisi VIII DPR RI memberikan dukungan kepada Menteri Sosial Idrus Marham, untuk melakukan terobosan inovatif dalam mengimplementasikan kebijakan dan program-program Kementerian Sosial RI.
Dengan demikian, program-program Kemensos seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kelompok Usaha Bersama (Kube), rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), e-warong dan sebagainya dapat mengalami penguatan dan penyempurnaan.
Deding Ishak yang merupakan Anggota Komisi VIII DPR RI, mendorong ide dan gagasan Mensos untuk melakukan penguatan dan penyempurnaan program, misalnya melalui pendampingan program yang berkesinambungan oleh tenaga-tenaga yang kompeten, terampil dan memiliki komitmen untuk membangkitkan semangat, motivasi dan kemandirian hidup masyarakat.
“Ini ide dan gagasan Mensos Pak Idrus Marham yang sangat cerdas dan sarat makna,” cetus Deding kepada sinpo.id melalui keterangan tertulisnya, Rabu (31/1/2018).
Sebelumnya, Komisi VIII DPR RI melakukan Rapat Kerja (Raker) dengan Mensos Idrus Marham dalam mengevaluasi APBN Tahun Anggaran 2017 dan isu-isu aktual.
Menurutnya, ide dan gagasan Mensos perlu didukung karena program-program Kemensos selama ini, dari aspek perlindungan sosial cukup berhasil menurunkan angka kemiskinan tetapi kurang mampu mengubah perilaku masyarakat miskin untuk berdaya bahkan menjadi mandiri.
Oleh sebab itu, ide Mensos untuk melakukan penguatan dan penyempurnaan program dengan melibatkan pendamping yang kredibel menjadi penting dalam rangka mengubah perilaku masyarakat penerima program dari Kemensos.
“Karena program-program bansos ini tidak boleh menjadikan masyarakat betah berada dalam kemiskinan, tetapi harus menjadi stimulasi agar mereka berdaya dan mandiri,” lanjutnya.
Dalam Raker antara Komisi VIII DPR dan Kemensos disepakati pula bahwa perlu evaluasi program di daerah untuk meningkatkan kemampuan pendamping kesejahteraan sosial dengan memberikan pelatihan, dukungan sarana prasarana dan kesejahteraannya.
Komisi VIII juga mengapresiasi respon cepat Kemensos yang segera menyusun penanganan dan penyelesaian kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Asmat serta berbagai daerah lain di Indonesia. Selain itu perlunya dilakukan pemetaan daerah rawan sosial dan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak sosial yang ditimbulkan.
“Ini untuk memastikan penyalurannya tepat sasaran, tepat waktu dan bebas penyimpangan, sekaligus memudahkan Kemensos melakukan program berikutnya pasca penyaluran program bansos,” tandasnya.

