BMKG: Puncak El Nino Terjadi Agustus hingga September

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 18 Juli 2023 | 20:49 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (SinPo.id/Setpres)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak El Nino di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus-September 2023. Fenomena alam ini berdampak pada ketersediaan air dan kekeringan.

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

"Tadi kami membahas tentang antisipasi dan kesiapan dalam menghadapi ancaman El Nino yang diprediksi puncaknya akan terjadi di bulan Agustus-September," kata Dwikorita dalam keterangan persnya di Istana Negara, Jakarta pada Selasa 18 Juli 2023.

"El Nino ini intensitasnya lemah hingga moderat, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan, juga produktivitas pangan atau berdampak terhadap ketahanan pangan," imbuhnya.

Dwikorita menjelaskan, tidak seluruhnya wilayah di Indonesia akan terdampak kekeringan akibat El Nino pada Agustus-September.

Meski demikian, Dwikorita tetap mewanti-wanti soal potensi bencana hodrometeorologi seperti banjir. Hal itu terjadi akibat kondisi geografis Indonesia.

"Meskipun kita masuk musim kemarau kering, tetapi karena wilayah Indonesia ini dipengaruhi oleh dua samudera dan juga topografinya yang bergunung-gunung di khatulistiwa, masih tetap ada kemungkinan satu wilayah mengalami kekeringan, tetangganya mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi," papar Dwikorita.

"Oleh karena itu kami juga mengimbau selain terus menjaga lingkungan, mengatur tata kelola air, kemudian juga beradaptasi dengan pola tanam dan juga terus memonitor perkembangan informasi cuaca dan iklim yang sangat dinamis dari waktu-waktu dari BMKG," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI