Terima Wakil Demo 212, Komis III DPR : Bullshit Kalau Tak Ada Kriminalisasi Ulama

Laporan:
Rabu, 22 Februari 2017 | 09:10 WIB

JAKARTA, sinpo.id- Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Syafi'i, menyatakan bohong jika tidak ada kriminalisasi terhadap para ulama.

Menurut Syafi'i, hampir semua ulama ataupun tokoh yang sedang berjuang membela Islam dan Al Qur'an yang telah dihina oleh Gubernur DKI Jakarta Petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kini tengah menghadapi sejumlah kasus yang tiba-tiba saja muncul di kepolisian.

"Karena faktanya, iya (ada kriminalisasi). Bullshit bila tanpa kriminalisasi ulama. (Akhirnya) Siapapun yang melawan Ahok, (menjadi) musuh negara. Ini yang paling bahaya," ungkapnya di Ruang Rapat Komisi III saat menerima perwakilan massa aksi Bela Islam 212 Jilid II, Selasa (21/02/2017).

Untuk itu, Syafi'i mengatakan, aksi-aksi yang telah dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat, para ulama dan tokoh, serta para mahasiswa adalah suatu bentuk perhatian kepada NKRI agar tetap menjadi negara yang berlandaskan hukum, bukan kekuasaan.

"Ini justru mengawal Indonesia supaya tetap menjadi negara demokrasi dan negara hukum. Saya kira tidak main-main (perkara Ahok ini) pimpinan. Kita (Komisi III) pakar-pakar hukum, praktisi-praktisi hukum, mata hati kami tidak tertutup (dengan) apa yang bapak Ibu aspirasikan," ujarnya.

Ia juga meminta, kepada masyarakat, khususnya yang menjadi perwakilan massa aksi Bela Islam 212 Jilid II untuk membantu meyakinkan fraksi-fraksi partai di DPR RI yang belum menandatangani usulan Hak Angket 'Ahok Gate' agar sepakat menggulirkannya.

"Hak Angket adalah upaya, karena saya merasakan yang bapak ibu rasakan. Saya harapkan kepada bapak ibu melobi fraksi lain yang belum meneken hak angket ini, mana tahu berubah (pikiran)," katanya.

Namun jika ada partai yang belum menandatangani menolak untuk ikut andil dalam usulan Hak Angket 'Ahok Gate, maka Syafi'i pun mengingatkan kepada masyarakat untuk hati-hati dalam memilih partai pada Pilpres dan Pileg 2019 nanti.

"Tapi kalau yang lain (fraksi partai) pada nolak, maka hati-hati milih partai," ungkap Politisi dari Partai Gerindra itu menambahkan. (Dny/Art)

TAG:
BERITALAINNYA
BERITATERKINI