Panwas Haji DPR RI: Pelayanan Haji Indonesia Secara Keseluruhan Berjalan dengan Baik

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 28 Juni 2023 | 21:39 WIB
Ilustrasi ibadah haji (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi ibadah haji (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Usai melakukan monitoring terhadap fasilitas, pemondokan, hingga katering bagi jamaah haji Indonesia, Anggota Panitia Pengawas (Panwas) Haji DPR RI Tuti Nusandari Roosdiono, menilai pelayanan haji Indonesia secara keseluruhan berjalan dengan baik.

Adapun peninjauan terhadap pemondokan sebagian besar dilakukan di Kawasan Misfalah yang ditempati jemaah haji Indonesia. Termasuk bertemu langsung dengan jamaah haji Indonesia.

"Kami ingin mengetahui secara langsung kondisi jamaah dan bagaimana pelayanan panitia kepada mereka. Maka kami sengaja blusukan menemui mereka agar bisa melihat kondisi riilnya kondisi secara dekat,” kata Tuti melalui keterangan tertulisnya, Rabu 28 Mei 2023.

Selain itu, ia juga menyoroti pelayanan kesehatan dari petugas kloter dan klinik satelit yang memiliki peralatan dan kondisi terbatas. Sehingga ke depannya, pemerintah disarankan untuk membuat klinik satelit yang lebih berstandar.

Kemudian, ia meminta kepada panitia di semua wilayah untuk lebih meningkatkan pengawasannya terhadap jamaah haji Lansia. Pasalnya, jumlah jemaah Lansia yang begitu banyak di hampir tiap kloter memunculkan problematika tersendiri.

Lebih lanjut, Tuti juga menyoroti layanan katering, yang menurutnya sudah sangat cukup dengan jatah tiga kali sehari. Bahkan sebagian jamaah malah mengaku ada makanan yang tidak termakan karena alasan kenyang. 

"Namun yang mungkin perlu diperhatikan untuk berikutnya adalah masalah lauk yang perlu penambahan sayur. Paling tidak tiga atau empat kali dalam seminggu supaya menjadi penyeimbang asupan daging yang lebih dominan,” ungkapnya.

Terakhir, soal pelayanan pihak hotel yang memiliki masalah sama dengan lainnya. Salah satu masalah yang dihadapi adalah AC yang mati pada sebagian kamar, kerusakan fasilitas di kamar mandi, hingga sprei yang tidak diganti kecuali diminta oleh jemaah.

“Ketika diminta petugas maupun jemaah, menghadapi kendala bahasa untuk komunikasi sehingga terkadang membutuhkan waktu lagi,” kata Tuti menambahkan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI