Ini Penyebab Naiknya Harga Beras di Awal Tahun
Jakarta, sinpo.id - Mengawali tahun 2018, masyarakat sudah dihadapkan dengan kenaikan harga beras, khususnya beras medium (broken 15 persen). Tentu kenaikan ini dikhawatirkan akan mendongkrak angka inflasi.
Anggota Komisi IV DPR RI Ichsan Firdaus mengatakan, fenomena ini menunjukan bahwa memang benar salah satu penyebab utama naiknya inflasi di Indonesia adalah naiknya harga bahan pangan, terutama beras.
Merujuk data yang didapat, harga beras medium dan premium di awal tahun 2018 naik sebesar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogramnya, sehingga beberapa beras sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kenaikan ini, menurut Ichsan, setidaknya disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya ialah adanya keraguan akan data naiknya produksi beras nasional untuk tahun 2017, sehingga mempengaruhi kebijakan di 2018.
"Adanya kebijakan Menteri Pertanian yang mengatur harga beras sehingga beras medium dihargai premium. Jadi menyebabkan kelangkaan beras medium di pasar," ungkapnya melalui keterangan tertulis.
Selain itu pada awal tahun biasanya kita tengah memasuki musim paceklik. Karena pada Desember hingga Februari itu merupakan masa tanam.
Dirinya pun mengatakan, jika ada yang mengatakan pada minggu ketiga bulan Januari 2018 itu ada masa panen, maka perlu dipertanyakan akurasinya.
Untuk itu Ichsan mendesak pemerintah segera melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah kenaikan harga beras. Operasi pasar yang dilakukan pemerintah, menurutnya sebuah salah satu opsi.
"Tetapi operasi pasar tanpa diiringi dengan langkah lain, maka operasi pasar tidak akan berjalan dengan efektif," ungkap politisi Golkar ini.
Perbaikan data pangan yang selalu bermasalah dari tahun ke tahun, kata Ichsan, juga harus dilakukan. Karena dengan data yang tidak valid, dapat membuat pemerintah kurang mampu untuk mengantisipasi gejolak harga pangan, khususnya beras.
"Perbaikan kebijakan pemerintah yang dapat memicu kenaikan harga dan gejolak stok beras nasional juga perlu dilakukan segera," bebernya.
