SERANGAN UDARA MYANMAR

Puluhan Orang Tewas Akibat Serangan Udara di Myanmar

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 12 April 2023 | 10:36 WIB
Bangunan yang rusak akibat serangan udara Myanmar (SinPo.id/ AP Photo)
Bangunan yang rusak akibat serangan udara Myanmar (SinPo.id/ AP Photo)

SinPo.id - PBB mendesak militer Myanmar untuk mengakhiri kekerasan setelah puluhan orang di wilayah tengah Myanmar tewas dalam serangan udara. Namun PBB belum dapat mengkonfirmasi berapa jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan tersebut.

Kepala Hak Asasi PBB, Volker Turk, mengatakan serangan udara mematikan itu sangat mengerikan. Terlebih korbannya termasuk anak-anak sekolah yang sedang menari. Oleh karena itu, pihaknya menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut dapat segera diadili.

"Tampaknya anak-anak sekolah yang sedang menari, serta warga sipil lainnya, yang menghadiri upacara pembukaan di aula di desa Pazi Gyi, Kotapraja Kanbalu, termasuk di antara para korban," kata Turk dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNA, Rabu 12 April 2023.

Ia bahkan menuduh militer Myanmar yang telah merebut kekuasaan dalam kudeta Februari 2021, mengibarkan permusuhan dan mengabaikan kewajiban hukum untuk melindungi warga sipil. Membuat kondisi di negara itu semakin kacau, hinga membuat perekonomian negara semakin memburuk.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, juga mengutuk keras serangan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar pada Selasa kemarin, dan meminta agar siapa pun pelakunya untuk dimintai pertanggungjawaban.

"Guterres menegaskan kembali seruannya kepada militer untuk mengakhiri kampanye kekerasan terhadap penduduk Myanmar di seluruh negeri," kata Dujarric.

Berdasarkan potongan video yang beredar di media sosial, terlihat lokasi serangan yang hancur berantakan dengan bangunan-bangunan yang terbakar. Sementara di antara kekacauan tersebut, terlihat potongan mayat-mayat dari para korban yang sebagian dalam kondisi tak utuh.

Seorang penyelamat yang terhubung dengan kelompok Pasukan Pertahanan Rakyat anti-kudeta mengatakan kepada AFP bahwa wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas. Dia bahkan memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 100 orang.sinpo

Komentar: