Nama Calon Ketua DPR Makin Mengerucut

Laporan:
Rabu, 27 Desember 2017 | 13:59 WIB
Foto: Ilustrasi - Istimewa
Foto: Ilustrasi - Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Saga calon pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI kian mengerucut. Golkar pun disebut sudah menimbang tiga nama yang akan menjadi Ketua DPR.

Sebelumnya Golkar telah menyaring beberapa kandidat yang disebut pantas dan mempunyai kecakapan untuk menduduki kursi Ketua DPR. Kini, kandidat itu mengerucut ke tiga nama dan akan segera menjabat pada awal tahun ini.

Politisi Golkar, Yorrys Raweyai mengatakan, tiga nama tersebut ialah Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Aziz Syamsuddin.

Akan tetapi Yorrys enggan menyebut kandidat terkuat dari ketiga nama tersebut. Yang pasti kata dia, Ketua DPR nanti harus terbebas dari stigma negatif sepeninggalan Setya Novanto. Hal tersebut diperlukan demi menjaga kredibilitas partai dan tentu untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Partai Beringin.

"Kalau masih ada cerminan status quo di situ, kalau nggak bersih, ini susah untuk pergerakan. Poinnya adalah ketua umum akan merevitalisasi kepengurusan untuk menghilangkan stigma status quo, untuk menghilangkan ada kesan indikasi korupsi," kata Yorrys saat dihubungi, Rabu (27/12/2017).

Tak hanya posisi Ketua DPR yang tengah digodok. Perombakan kepengurusan juga menjadi agenda utama pasca Airlangga Hartarto ditetapkan sebagai Ketua Umum baru.

Golkar hampir dipastikan mengganti sekjen, ketua fraksi, dan bendahara umum.

"Sekjennya antara Happy Bone atau Ibnu Munzir," beber Yorrys.

Sementara itu, posisi Ketua Fraksi Golkar DPR disebut juga akan dilepas dari pelukan Robert J Kardinal, dan kemungkinan dialihkan ke Melchias Markus Mekeng.

Kursi Ketua Badan Anggaran DPR yang kini diduduki Aziz Syamsuddin kemungkinan juga akan dilepas dari pria yang ditunjuk Setya Novanto jadi calon ketua DPR itu.

Robert J Kardinal tak hanya akan kehilangan kursi ketua Fraksi Golkar DPR, posisi bendahara umum Golkar juga akan dilepas dari pria berkaca mata itu. Formasi alat kelengkapan dewan juga akan dirombak.

Jabatan ketua harian akan dihapus. Lalu akan ada posisi wakil ketua umum, yang jumlahnya tak akan lebih dari enam kursi. Para wakil ketua umum baru akan diminta fokus bekerja pada pemenangan Golkar di pilkada dan pemilu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI