INFEKSI GIGITAN IGUANA

Digigit Iguana, Balita Terdiagnosis Terkena Kista Ganglion

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 02 April 2023 | 11:11 WIB
Iguana (SinPo.id/ iNaturalist)
Iguana (SinPo.id/ iNaturalist)

SinPo.id - Seorang balita berusia tiga tahun, terinfeksi bakteri yang tidak biasa setelah punggung tangannya digigit oleh seekeor Iguana yang berusaha mencuri kue. Peristiwa itu terjadi ketika balita tersebut sedang berlibur bersama orang tuanya di Kosta Rika.


Kasus tersebut saat ini berada di bawa penelitian seorang ahli mikrobiologi medis di Universitas Stanford, Dr Jordan Kit Mah, yang dipresentasikan di Kongres Eropa Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular di Kopenhagen.

"Iguana itu tiba-tiba muncul dan berusaha mencuri kue, sambil menggigit punggung tangan anak itu. Dia (Iguana) kemungkinan mencoba menandai wilayahnya atau semacamnya,” kata Mah, dilansir dari The Guardian, Minggu 2 April 2023.

Gadis kecil itu kemudian didesinfeksi dan diberi antibiotik amoksisilin selama lima hari, dengan luka yang berangsur sembuh. Namun, lima bulan kemudian orang tua balita tersebut melihat ada benjolan seukuran koin di punggung tangannya. Meskipun tidak menyakitkan, ukurannya terus membesar dan menjadi warna kebiruan campur kemerahan.

Jika dilihat melalui pencitraan ultrasonografi, benjolan tersebut kista ganglion. Karena ukurannya yang terus membesar dan menjadi nyeri, seorang ahli bedah ortopedi memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.

Dalam benjolan ditemukan adanya massa putih tebal dan nanah. Kemudian saat diperiksa lebih lanjut, terlihat adanya jaringan yang mati, kumpulan sel darah putih, dan keberadaan bakteri yang diidentifikasi sebagai Mycobacterium marinum, organisme yang biasa menginfeksi ikan air tawar dan laut.

Meskipun mirip dengan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis pada manusia, tetapi bakteri yang ada dalam benjolan di tangan balita itu pada dasarnya tidak menyebabkan penyakit pada manusia.

“Mikobakteri nontuberkulosis ditemukan di lingkungan, jumlah mereka sangat banyak ditemukan di mana-mana. Bahkan beberapa di antaranya mampu menyebabkan infeksi kulit dan jaringan lunak seperti ini," ungkap Mah.

Ia mengatakan, lambatnya gejala infeksi yang muncul pada tangan balita itu bukanlah hal yang aneh. Karena bakteri tumbuh sangat lambat dengan masa inkubasi yang lama. Terlebih bakteri tersebut kebal terhadap amoksisilin, sehingga butuh antibiotik rifampisin dan klaritromisin.

Di samping itu, Mah mencatat bahwa sifat iguana yang berdarah dingin dapat menjadikan mereka reservoir yang sempurna, dan kasus pada balita tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bahwa reptil seperti iguana dapat membawa Mycobacterium marinum serta menularkannya ke manusia.sinpo

Komentar: