SOSOK

Google Doodle Tampilkan RA Lasminingrat, Wanita Sunda Pejuang Pendidikan

Laporan: Khaerul Anam
Rabu, 29 Maret 2023 | 07:44 WIB
RA Lasminingrat /tangkapan layar
RA Lasminingrat /tangkapan layar

SinPo.id -  Google doodle menampilkan sosok pejuang emansipasi perempuan dari tanah Sunda bernama Raden Ayu (RA) Lasminingrat. Hadirnya sosok Lasminingrat pada mesin pencarian google menandai ulang tahunnya ke-169 yang bertepatan pada hari ini, Rabu 29 Maret 2023.

Dalam ilustrasi yang ditampilkan, terlihat potret Lasminingrat digambarkan dengan nuansa serba coklat dengan memakai pakaian khas Sunda. Gambaran besar ilustrasi itu juga merekam kegiatan belajar mengajar dan sebuah tangga. Tak ketinggalan tangan yang menulis dengan pena serta tiga tangkai bunga melati.

RA Lasminingrat lahir pada tahun 1854. Ia adalah perempuan asli Garut, Jawa Barat, yang melakukan pergerakan untuk kemajuan pendidikan di tanah air pada zamannya. Ia dikenal melalui kecerdasannya di bidang sastra.

Lasminingrat adalah putri sulung pasangan Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria, seorang penghulu sekaligus sastrawan Sunda. Atas latar belakang ayahnya yang seorang bangsawan, membuat Lasminingrat berkesempatan dapat mengenyam pendidikan.

Pada zaman kolonialisme, pendidikan untuk kalangan bumiputera-bumiputeri masih terbatas dan belum menjadi hak bagi semua warga karena alasan politik etis. Lasminingrat beruntung menjadi satu-satunya perempuan pribumi yang mendapat kesempatan.

Demi menggapai pendidikan tinggi, ia terpaksa berpisah dengan orang tuanya untuk mengenyam pendidikan lanjutan di Sumedang. Lasminingrat kemudian diasuh kenalan baik ayahnya, Levyson Norman, yang merupakan orang Belanda. Disana, ia belajar hingga mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda.

Dari pengalaman tersebut, Lasminingrat kemudian mempunyai angan jauh ke depan serta bercita-cita sama halnya dengan Dewi Sartika atau Kartini di kemudian hari, yaitu untuk memajukan peranan dan kesetaraan derajat perempuan di tanah air.

Selepas menempuh pendidikan tinggi, Lasminingrat kembali ke tanah kelahirannya. Kemudian ia disibukan dengan menulis buku-buku berbahasa Sunda. Selain itu, ia juga banyak menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Sunda, seperti 'Carita Erman' yang merupakan terjemahan dari Christoph von Schmid'.

Buku itu dicetak sebanyak 6.015 eksamplar dalam bahasa aksara Jawa, lalu pada 1922 dalam aksara Latin. Selanjutnya, pada 1876 Lasminingrat juga menerbitkan buku 'Warnasari atawa Roepa-roepa Dongeng Jilid 1' dalam aksara Jawa.

Atas peranannya itu, kemudian Lasminingrat  mendapat julukan sebagai 'Ibu Literasi Pertama Indonesia'. Tak hanya itu, ia juga mendirikan Sakola Kautamaan Istri di lingkungan Ruang Gamelan, Pendopo Garut sekitar tahun 1907.

Sekolah ini akhirnya mendapatkan pengesahan dari pemerintah Hindia Belanda pada 1913 melalui akta nomor 12 tertanggal 12 Februari 1913. Pada 1934, cabang-cabang Keutamaan Istri lantas dibangun di beberapa daerah lain, diantaranya di kota Wetan Garut, Bayongbong, dan Cikajang.

Pemerintah telah mengusulkan nama RA Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Kabar terakhir, atribusi itu belum diakui secara nasional. Kendati begitu, masyarakat Garut telah menganggap perempuan hebat ini sebagai pahlawan intelektual.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI