AS Nyatakan China Sebagai Tantangan Geopolitik
SinPo.id - Republik Rakyat Tiongkok menjadi tantangan geopolitik Amerika Serikat. Pernyataan itu sejalan dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin III, yang menyatakan bahwa AS harus siap menghadapi konflik dengan China. Para pemimpin Pentagon menyepakati anggaran pertahanan USD 842 miliar.
“Ini adalah anggaran yang digerakkan dengan strategi, dan yang didorong oleh keseriusan persaingan strategis kami dengan Republik Rakyat Tiongkok,” kata Austin, dilansir dari Vice News, Jumat 24 Maret 2023.
AS juga telah berkomitmen untuk melawan ambisi imperialis Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang semakin meningkat dalam menyusun kembali Kekaisaran neo-Rusia.
Pentagon bahkan menambahkan tambahan senjata baru senilai USD 350 juta ke Ukraina. Sehingga total bantuan Pentagon ke negara yang diperangi itu menjadi USD 33,2 miliar. Termasuk mempercepat pengiriman tank M1-Abrams.
Meski demikian, Pentagon telah memberikan petunjuk bahwa pihaknya menganggap China sebagai tantangan militer terbesarnya. Sesuatu yang digaungkan Austin dalam sambutan pembukaannya.
Pasalnya, China telah meningkatkan pengeluaran pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir, yang tumbuh 7,2 persen tahun ini menjadi USD 230 miliar.
Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, muncul balon mata-mata yang disebut merupakan intel China di Kanada Utara. Terlebih godaan Beijing untuk mempersenjatai Kremlin dalam perangnya di Ukraina, telah membawa hubungan antara AS dan China ke titik terendah selama beberapa dekade
Selain itu, pada bulan Januari, sebuah memo yang ditulis seorang jenderal bintang empat Amerika bocor ke publik. Dalam memo tersebut, ia memprediksi Perang Dunia III dengan China semakin dekat.
"Saya harap saya salah. Naluri saya mengatakan bahwa kami akan berperang pada tahun 2025,” kata Jenderal Angkatan Udara AS Mike Minihan dalam memo tersebut.