Ketua PBNU Gus Yahya: Politik Identitas Adalah Penipuan

Laporan: Sinpo
Rabu, 01 Maret 2023 | 06:29 WIB
Suasana pertemuan Bawaslu dengan PB NU di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023/foto: Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu.
Suasana pertemuan Bawaslu dengan PB NU di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023/foto: Publikasi dan Pemberitaan Bawaslu.

SinPo.id -  Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengatakan politik identitas dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Menurut dia, politik identitas hanya alat dari para kompetitor atau aktor politik untuk menutupi kekurangannya.

"Tidak punya tawaran, lalu mereka menipu pemilihnya dengan politik identitas. Dengan kata lain politik identitas itu saya anggap penipuan," ujarnya.

Pernyataan itu disampaikan saat menerima jajaran pengurus Bawaslu RI di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023. Bawaslu dan NU akan bekerja sama guna mencegah terjadinya politij identitas dalam Pemilu 2024

Untuk itu, dia meminta Bawaslu membuat narasi yang kuat soal anti politisasi identitas. Selain itu, Gus Yahya juga menegaskan PBNU siap bekerjasama dengan Bawaslu dalam guna membuat pemilu damai tanpa politik identitas. "PBNU siap bekerja sama," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyampaikan Pemilu 2024 mendatang harus bersih dari politik identitas yang digunakan untuk kepentingan politik praktis, juga politik uang. Dia berharap peserta pemilu tidak menjadikan tempat ibadah untuk berkampanye.

Dia juga berharap tidak ada lagi penggunaan atribut partai politik di tempat ibadah. "Ke depan kami (Bawaslu) dan PBNU akan melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan warga dari tingkat terkecil seperti forum warga, bisa juga melibatkan pengurus ranting PBNU, kabupaten kota sampai provinsi untuk membantu menangkal politisasi identitas dan politik uang," kata Bagja.

Selain itu, Bagja mengatakan pemilu merupakan ajang kompetisi gagasan, kompetisi untuk meyakinkan warga negara, bahwa program dan visi misi partai tersebut harus diperjuangkan. "Ini yang seharusnya ditawarkan partai politik," ujarnya.

Dalam diskusi tersebut juga dibahas soal pelibatan pegiat media sosial dan influenser dalam membangun narasi politik yang lebih santun dan etis.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula tiga anggota Bawaslu lainnya yakni Lolly Suhenty, Totok Hariyono, Herwyn JH Malonda, Sekretaris Jenderal Bawaslu Ichsan Fuady, dan Deputi Bidang Dukungan Teknis La Bayoni.sinpo

Komentar: