Partai Politik Harus Jadi Sumber Kepemimpinan Nasional

Laporan: Sinpo
Rabu, 01 Maret 2023 | 07:52 WIB
Partai Politik (Pixabay)
Partai Politik (Pixabay)

SinPo.id -  Sekretaris Jenderal Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957, M. Sabil Rachman mengatakan
partai politik harus menjadi sumber kepemimpinan nasional. Menurut dia, untuk mewujudkan hal itu, maka partai politik harus dapat menyusun dan menerapkan sistem kaderisasi.

"Selama partai politik masih sibuk mencari calon pemimpin dari luar parpol, maka kesimpulannya hanya satu yakni bahwa parpol tersebut gagal melakukan kaderisasi," ujar Ketua DPP Golkar bidang Kaderisasi dan Keanggotaan ini dalam keterangannya pada Selasa 28 Februari 2023.

Menurut dia, Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari luar partai politik akan mendelegitimasi partai politik sebagai sumber kader kepemimpinan bangsa.

Kini, kata dia, masalah pokok yang dihadapi jika parpol memilih pemimpin dari luar parpol adalah tidak ada jaminan bagi kesinambungan eksistensi perjuangan ideologi parpol tersebut.

"Pemimpin yang dengan mudah keluar dan masuk parpol tidak akan meninggalkan legacy ideologis parpol yang justru harus ditumbuhkembangkan," jelasnya.

Dalam perspektif itu, politisi Golkar ini menegaskan partai harus memiliki konsistensi untuk menjaga marwah partainya dengan melakukan proses kaderisasi dengan baik untuk kemudian mendistribusikannya kepada kepentingan publik dan rakyat.

Dengan demikian, Partai Golkar sebagai partai kader semestinya dapat membuktikan bahwa dalam proses rekruitmen pilar- pilar kepemimpinan nasional baik Presiden, Wakil Presiden, anggota parlemen dan kabinet, pimpinan daerah baik itu Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil dan Walikota dan Wakil Walikota maka semestinya mendapatkannya dari kader yang selama ini berproses secara baik.

"Bukan pihak yang "di Golkar kan" seketika untuk pemenuhan posisi atas kepentingan pilar- pilar kepemimpinan diatas," katanya.

Sebab, lanjutnya, akomodasi orang luar parpol yang lebih bersifat pragmatis belaka biasanya acapkali selain lemah komitmen perjuangan ideologi kepartaian, juga tidak akan menjadikan partai makin sehat dalam merespon tuntutan publik atau rakyat yang koheren dengan kepentingan partai.

"Itu sebabnya saya menyarankan agar Golkar konsisten untuk mengakomodir kadernya sendiri dalam posisi- posisi kepemimpinan semua level dan tingkatan," pungkas pria yang juga dosen tetap Pasca Sarjana Politik Pemerintahan Sekolalh Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP AN).sinpo

Komentar: