Elektabilitas Prabowo Terus Naik di Litbang Kompas dan Survei Lainnya
SinPo.id - Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus naik dan mengungguli nama lainnya, seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam beberapa survei yang dirilis baru-baru ini.
Pengamat politik Ujang Komaruddin mengatakan, naiknya elektabilitas Prabowo dikarenakan pergerakan Ketum Gerindra tersebut sudah berjalan dengan sangat baik.
“Prabowo melakukan silaturahmi ke banyak tokoh. Sosialisasinya jalan, maka itu menjadi faktor yang membuat elektabilitasnya meningkat,” ungkap Ujang yang dikutip pada Kamis, 23 Februari 2023.
Menurut Ujang, untuk dapat mempertahankan elektabilitasnya, secara konsisten Prabowo perlu menjaga silaturahminya ke berbagai kalangan masyarakat.
“Jadi atas bawah harus silaturahmi digas pol, apabila silaturahmi itu bisa mendukung. Intinya harus konsisten untuk menemui kalangan atas, ulama, dan rakyat secara konsisten dan masif,” lanjutnya.
Survei Litbang Kompas yang dirilis Selasa lalu mendapati bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) berada di angka 18,1 persen, naik dibandingkan dengan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Oktober 2022.
Survei berbeda dari Polstat menunjukkan elektabilitas Prabowo kokoh di posisi teratas sebagai calon presiden (capres) 2024 pada Februari 2023, tingkat keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra itu mencapai 33%.
Di bawah Prabowo, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersaing ketat. Ganjar memperoleh 20,6% dan Anies 19,4%.
Adapun survei Populi Center yang dirilis Senin mengungkap Prabowo tokoh paling dikenal atau populer, dengan persentase 93,2 persen, disusul dengan Anies Baswedan 82,6 persen, Sandiaga Uno 78 persen, Ridwan Kamil 75,9 persen, dan Ganjar Pranowo 75,7 persen.
Lalu pada kategori tokoh yang dikenal dan disukai, persentase Prabowo juga mengalami kenaikan. Pada Oktober lalu, Prabowo mendapatkan 78,1 persen, sedangkan per Februari 2023 ini angka tersebut naik menjadi 80,5 persen.