PWS : Elektabilitas Prabowo Unggul 31,2 persen dari Ganjar dan Anies

Laporan: Sinpo
Minggu, 05 Februari 2023 | 16:59 WIB
pengumuman haisl survei Political Weather Stations terhadap elektabilitas Capres 2024 (SinPo.id/ist)
pengumuman haisl survei Political Weather Stations terhadap elektabilitas Capres 2024 (SinPo.id/ist)

SinPo.id -  Lembaga survei Political Weather Stations (PWS) menyebut elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto lebih unggul 31,2 persen dibanding Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Survey PWS itu dilakukan untuk mengukur kecenderungan calon presiden setahun jelang Pemilu 2024.

"Kepada para responden kami tanyakan seandainya pilpres dilaksanakan saat ini, siapakah yang akan mereka pilih? Hasilnya, menunjukkan bahwa Prabowo Subianto masih leading atas capres-capres lainnya. Sebanyak 31,2 persen  responden mengaku akan memilih Prabowo, disusul Ganjar Pranowo  20,5 persen serta Anies Baswedan 19,8 persen," kata peneliti senior PWS, Sharazani.

Sharazani mengatakan survei dilakukan di 34 Provinsi secara proporsional yang hasilnya menunjukkan  elektabilitas Menteri Pertahanan yang juga ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi teratas mengalahkan para kompetitornya.

“Ada beberapa faktor yang membuat Prabowo Subianto tetap memimpin dibanding kompetitor utamanya Ganjar dan Anies,” ujar Sharazani menambahkan.

Menurut Sharazani, faktor pertama dipengaruhi kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan terus diapresiasi publik, sehingga menempatkan Prabowo sebagai menteri terbaik selama pemerintahan Jokowi jilid dua.

Kedua, sikap kenegarawanan Prabowo semakin teruji dan paling menonjol dibandingkan capres manapun. “Ketiga, endorsement yang berulangkali disampaikan Presiden Jokowi terhadap pencapresan Prabowo, menggiring sebagian besar loyalis Jokowi untuk memilih Prabowo,” kata Sharazani menjelaskan.

Selain itu ketidakjelasan partai pengusung Ganjar dan Anies membuat pendukung mereka semakin galau dan berpaling ke Prabowo.

Survei PWS dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 31 Januari 2023 dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih yang minimal telah berusia 17 tahun maupaun belum 17 tahun, tetapi sudah menikah.

Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Sedangkan  responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen  penduduk pedesaan dan 40 persen penduduk perkotaan.

“Survei ini dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk memperdalam trend sentimen publik terhadap partai politik setahun jelang Pemilu 2024,” kata Sharazani.sinpo

Komentar: