ASPEPPI: Independensi Lembaga Survei Terkungkung Karena Masalah Ini

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 19 Januari 2023 | 16:48 WIB
Ketua Umum ASPEPPI, Abdul Hakim/ SinPo.id/ Ashar SR
Ketua Umum ASPEPPI, Abdul Hakim/ SinPo.id/ Ashar SR

SinPo.id - Ketua Umum Asosiasi Peneliti Persepsi Publik Indonesia (ASPEPPI), Abdul Hakim, mengatakan tingginya biaya untuk penelitian di Indonesia, membuat banyak lembaga survei tergantung pada negara, atau industri dalam sektor pembiayaan.

Ketergantungan tersebut mengakibatkan independensi lembaga survei menjadi terkungkung dalam melakukan proses sigi, hingga membuat fungsi ideal menjadi hilang.

"Dalam beberapa kasus, ketergantungan ini membuat fungsi-fungsi ideal lembaga survei menjadi hilang sama sekali," kata Abdul, dalam diskusi Menegaskan Posisi & Peran Lembaga Survei Menghadapi Pemilu 2024, Jakarta, Kamis 19 Januari 2023.

Sehingga dalam rangka mengatasi konflik kepentingan lembaga survei tersebut, Skala Survei Indonesia (SSI), Poligov, Litbang Sinpo, Simetris, Suara Politik Publik, dan Strakom Nusantara, menggabungkan diri di bawah naungan ASPEPPI.

"Lembaga survei yang nantinya ada dalam naungan ASPEPPI, akan kita jaga fungsi-fungsi idealnya, sekaligus tidak menghilangkan fungsi membantu negara dan industri dalam mengambil keputusan," ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Abdul, lembaga survei yang tergabung dalam ASPEPPI, harus mentaati sejumlah prinsip, yakni mengedepankan prinsip "value free", dan prinsip transparasi dalam kerja-kerja penelitiannya.

"Dua prinsip ini harus menjadi pegangan agar lembaga survei benar-benar bisa menjadi lembaga yang makin memapankan arah demokrasi kita, yakni bisa menjadi penghubung antara imajinasi masyarakat dan kebijakan pemerintah," katanya menambahkan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI