Bukan ke Ganjar, Survei LSJ Sebut Pendukung Jokowi Pilih Prabowo di Pilpres 2024
SinPo.id - Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei terbaru mereka tentang migrasi suara menjelang Pemilu 2024. LSJ berusaha mengukur kemana arah dukungan atau seberapa besar telah terjadi migrasi suara dari pemilih pasangan Jokowi/Ma’ruf dan Prabowo/Sandi pada Pilpres 2019 menghadapi Pilpres 2024.
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto mengatakan, selain isu migrasi pemilih Prabowo Subianto ke Anies Baswedan, narasi lain yang juga banyak beredar di dunia maya adalah bergesernya mayoritas pendukung Jokowi ke Ganjar Pranowo. Namun realitas di lapangan sebagaimana terdeteksi oleh hasil survei LSJ justru berbeda dengan narasi tersebut.
Daikuinya, semula banyak pemilih Jokowi identik dengan pemilih Ganjar. Namun berbagai perkembangan dan dinamika politik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah merubah konstelasi arah dukungan loyalis Jokowi.
"Berdasarkan hasil analisis cross-tabulation yang dilakukan LSJ, pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 ternyata terbelah hampir sama kuat antara yang bergeser ke Prabowo dan berpindah ke Ganjar. Dalam simulasi Pilpres 2024 hanya diikuti tiga capres, sebanyak 40,6 persen pemilih Jokowi di Pilpres 2019 mengaku akan memilih Prabowo jika Pilpres dilaksanakan saat ini. Sementara itu sebanyak 40,5% menyatakan dukungannya pada Ganjar, kemudian 15,6 persen memilih Anies dan sisanya, 3,3 persen belum dapat menentukan pilihan (undecided)," ujar Fetra dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Januari 2023.
Semakin mendekati Pemilu 2024, kata Fetra, diprediksi trend migrasi pendukung Jokowi ke Prabowo Subianto akan terus meningkat. Berdasarkan analisis LSJ ada beberapa faktor yang mempengaruh semakin terkonsolidasinya pendukung Jokowi untuk memilih Prabowo dan tidak ke Ganjar.
Ada beberapa hal yang menyebabkan pemilih Jokowi akan migrasi ke Prabowo. Pertama, kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI diapresiasi positif oleh publik luas. Kedua, ketidakpastian partai yang dapat dijadikan kendaraan pencapresan oleh Ganjar Pranowo menyebabkan pendukung Gubernur Jawa Tengah itu semakin galau dan cenderung mengalihkan pilihannya ke Prabowo.
"Ketiga, sinyal-sinyal endorsement yang beberapa kali dilontarkan Presiden Jokowi semakin menambah kemantapan para loyalis Jokowi menjatuhkan pilihan kepada Prabowo. Keempat, lemahnya kinerja Ganjar Pranowo (khususnya dalam mengatasi banjir di berbagai daerah di Jawa Tengah belum lama ini) membuat kapabilitasnya sebagai pemimpin nasional mulai diragukan oleh para pendukungnya," paparnya.
Selain tentang migrasi dukungan terhadap capres jelang Pemilu 2024, LSJ juga melakukan survei mengenai perkembangan elektabilitas partai politik. Hasilnya, jika Pemilu dilaksanakan saat ini PDI Perjuangan akan melakukan hattrick kemenangan (menang tiga kali beruntun). Berdasarkan hasil survei LSJ, sebanyak 22,3 persen responden menyatakan akan memilih PDI Perjuangan, kemudian 16,1 persen memilih Partai Gerindra, lantas Partai Demokrat, dengan 9,2 persen, Partai Golkar 8,9 persen dan Partai Nasdem 8,7 persen.
Di posisi papan tengah ada PKS dengan elektabilitas 6,9 persen, lalu PKB 6,7 persen, dan Partai Perindo 4,5 persen. Sementara dua partai parlemen (PAN dan PPP) berada di tebing jurang parliamentary threshold. Hanya 3,2 persen responden yang mengaku akan memilih PAN jika Pemilu dilaksanakan saat ini dan PPP hanya dipilih oleh 1,9 persen responden.
"Sementara semua partai baru dan partai non parlemen (kecuali Perindo) belum berhasil menembus elektabilitas 1 persen sekalipun," tutup Fitra.
Survei LSJ dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 14 Januari 2023 di 34 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah menikah.
Total sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,81 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden, dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan pedoman kuesioner.