Survei LSJ: Tak Ada Migrasi Suara, Pendukung Prabowo Loyal Voters
SinPo.id - Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei terbaru mereka tentang migrasi suara menjelang Pemilu 2024. LSJ berusaha mengukur kemana arah dukungan atau seberapa besar telah terjadi migrasi suara dari pemilih pasangan Jokowi/Ma’ruf dan Prabowo/Sandi pada Pilpres 2019 menghadapi Pilpres 2024.
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto mengatakan, salah satu temuan menarik dari survei LSJ menyatakan bahwa jika Pilpres 2024 hanya diikuti tiga capres (Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan) maka pemilih Jokowi/Ma’ruf pada Pilpres 2019 yang menjatuhkan pilihan pada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo hampir sama besar. Sementara itu mayoritas pemilih Prabowo/Sandi ternyata tetap loyal mendukung Prabowo Subianto jika Menteri Pertahanan RI ini maju pada Pilpres 2024 nanti.
"Dengan demikian isu yang menyatakan bahwa mayoritas pemilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 pindah ke Anies Baswedan terbantahkan oleh hasil survei LSJ kali ini. Begitu pula informasi tentang mayoritas migrasi pemilih Jokowi ke Ganjar Pranowo ternyata tak sepenuhnya sesuai dengan realitas di lapangan," ucap Fetra dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Januari 2023.
Temuan LSJ tersebut, kata Fetra, dilakukan dengan melalui analisis cross-tabulation antara data hasil survei pilihan responden jika Pilpres dilaksanakan saat ini dan hanya diikuti tiga capres dengan data hasil survei pasangan capres/cawapres yang dipilih responden pada Pemilu 2019.
"Hasil analisis menunjukkan bahwa memang benar ada migrasi dukungan dari pemilih Prabowo pada Pemilu 2019 ke Anies Baswedan, namun tidak signifikan. Ketika LSJ menanyakan kepada responden siapa yang akan dipilih jika Pilpres 2024 diikuti tiga nama, ternyata hanya 20,5 persen pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 yang mengaku akan memilih Anies Baswedan. Jadi sangat jauh untuk disebut mayoritas," jelasnya.
Selain itu, sambung Fetra, hasil analisis LSJ juga menemukan bahwa mayoritas pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 atau 62,2 persen tetap loyal memilih Ketua Umum Partai Gerindra tersebut jika Pilpres dilaksanakan saat ini. Mereka ini dalam terminologi survei opini publik disebut dengan loyal voters. Kemudian sebanyak 10,5 persen pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 bergeser ke Ganjar Pranowo dan sisanya, sebanyak 6,8 persen belum bisa menentukan pilihan (undecided).
"Isu migrasi pendukung Prabowo Subianto ke Anies Baswedan ternyata dominan terjadi di dunia maya (media sosial). Realitas di akar rumput sebagaimana terpantau dari survei LSJ menegaskan bahwa pendukung Prabowo termasuk loyal voters yang fanatik yang tidak mudah terombang ambingkan isu-isu yang beredar di dunia maya," ucapnya.
Lebih jauh Fetra menegaskan, sebagian pendukung Prabowo pada Pilpres 2019 yang berpindah pilihan ke Anies adalah mereka yang tergolong ummat “Islam garis keras“ yang mengaku kecewa dengan keputusan Prabowo bergabung dalam Kabinet Jokowi. Mereka ini umumnya tinggal di perkotaan, melek medsos, dan sangat intensif memainkan isu “politik Islam” di dunia maya.
"Sedangkan loyal voters Prabowo Subianto kebanyakan adalah masyarakat bawah yang tinggal di daerah-daerah seperti petani, nelayan, buruh, pekerja sektor informal, emak-emak, dan generasi muda kritis yang tidak mudah terpengaruh medsos," kata dia.
Survei LSJ dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 14 Januari 2023 di 34 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah menikah.
Total sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,81 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden, dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan pedoman kuesioner.