Menurut Irma Chaniago Cara Ini Bisa Tutup Defisit BPJS Kesehatan
Jakarta, sinpo.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan disebut tengah menghadapi defisit atau kerugian. Dari data yang didapat, defisit anggaran BPJS Kesehatan mencapai Rp 9 triliun.
Hal ini pun menarik perhatian anggota Komisi IX DPR RI Irma Chaniago. Sebenarnya kata Irma, masih banyak jalan bagi BPJS untuk bisa menutupi defisit.
Pertama kata Irma, BPJS Kesehatan bisa berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan (TK), karena masih ada sekitar 20 juta peserta penerima upah (PPU) yang sudah terdaftar di BPJS TK, tetapi belum menjadi anggota BPJS Kesehatan.
"Jika manajemen BPJS Kesehatan mampu menarik 10 juta saja dari peserta PPU, maka dalam setahun ada tambahan pemasukan kurang lebih Rp 24 triliun," ungkap Irma dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/11/2017).
BPJS Kesehatan, lanjut Irma, harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait meminta 30 persen dana yang didapat dari cukai rokok, dapat dialokasikan untuk dana kesehatan masyarakat.
Kerjasama juga harus dilakukan dengan menggandeng teman-teman dokter klinikus, untuk mendapatkan solusi bagaimana mengatasi penyakit, khususnya katastropik. Karena menurut Irma, klinikus inilah yang paham tentang kondisi pasien, alat kesehatan dan terapi atau pengobatan seperti apa yang harus diberikan.
"Selama ini BPJS Kesehatan hanya berkoordinasi dengan para dokter public health saja, sehingga terjadi pemborosan, baik oleh penggunaan alkes dan obat-obatan," ujarnya.
"Masyarakat juga perlu dihimbau, jangan baru bayar iuran ketika (hanya sedang) sakit, jika sudah sehat tidak peduli dengan iuran. Nanti jika mangkir bayar dan harus melunasi baru bisa dilayani, (nanti) tidak terima dan menyalahkan BPJS," tutup Irma.

