HKSN dan HDI tahun 2022, Mensos Serukan Penguatan Semangat Kesetiakawanan Sosial

Laporan: Sinpo
Rabu, 21 Desember 2022 | 09:30 WIB
Mensos Tri Rismaharini saat puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI). (SinPo.id/Ist)
Mensos Tri Rismaharini saat puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI). (SinPo.id/Ist)

SinPo.id -  Menteri Sosial Tri Rismaharini serukan penguatan semangat kesetiakawanan sosial pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI). Tercatat peringatan HKSN dan HDI digelar di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, jalan Untung Suropati, di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Selasa, 20 desmeber 2022 kemarin.


“Pentingnya meneguhkan semangat kesetiakawanan sosial, yakni merajut solidaritas, tolong menolong, saling membantu dan saling perduli,” kata Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma, .

Menurut Risma, bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan alam seperti bencana hidrometeorologi, bencana vulkanik, dan tektonik di berbagai daerah termasuk Kabupaten Cianjur. Selain itu juga menghadapi tantangan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan tantangan sosial lainnya.

“Elemen masyarakat lain juga saling membantu di Cianjur,” kata Risma menambahkan.


Menurut Risma saat ini sejumlah kebijakan kementerian sosial dilakukan, di antaranya pembangunan SDM terutama di Kawasan terluar, tertinggal, terdepan atau  3 T juga tidak dilakukan sendiri oleh pemerintah.

 

Risma juga mengajak semua pihak untuk memastikan kembali tidak ada lagi diskriminasi kepada anak bangsa lain yang rentan, disabilitas atau lansia. Apa lagi saat ini masih dijumpai tindakan bully terhadap penyandang disabilitas, termasuk pemasungan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) secara tidak manusiawi.

“Mereka adalah saudara sebangsa. Di balik keterbatasan para penyandang disabilitas mereka memiliki kelebihan. Tidak boleh lagi ada pemasungan terhadap ODGJ. Apalagi dikurung dan dirantai. Secara medis mereka bisa disembuhkan,” kata Risma menegaskan.

Ia mengingatkan Kembali kepada keluarga di Indonesia untuk merawat dan menyediakan lingkungan yang nyaman bagi Lansia. “Kita lahir, diasuh dan dibesarkan oleh orangtua kita saat masih kecil. Kini saat mereka lansia, ganti kita yang harus bersabar dan berkorban merawat mereka,” katanya.

 sinpo

Komentar: