Golkar Sebut Politik Uang jadi 'Biang Kerok' di Tiap Pemilu

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 19 Desember 2022 | 12:59 WIB
Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily/ Parlementaria
Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily/ Parlementaria

SinPo.id - Partai Golkar mengamini jika politik uang atau money politic menjadi satu masalah yang selalu muncul setiap pemilu. Perlu peran besar dari pengawas pemilu untuk menghentikan 'penyakit' ini.

"Memang politik uang selalu menjadi masalah dalam setiap pemilu," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Jakarta, 19 Desember 2022.

Menurut dia, politik uang menjamur tak hanya di tingkat pemilihan tertinggi. Politik kotor itu juga dipakai pada level pemilihan kepala desa.

Ace menekankan praktik ini merusak sistem demokrasi di Tanah Air. Dampak terburuknya, pilihan masyarakat terhadap sosok calon ditentukan pada besaran uang yang ditawarkan.

"Money politic berpotensi merusak sistem demokrasi yang berkualitas. Masyarakat memilih bukan karena kualitas calon legislatif, tapi seberapa besar uang yang diberikan kepada pemilih. Atau istilahnya, wani piro," katanya.

Untuk itu, Ace meminta Bawaslu dapat mengantisipasi praktik politik uang. Masyarakat juga perlu diberikan edukasi mengenai bahaya dari praktik ini.

"Perlu pengawasan yang ketat atas praktik politik uang ini. Termasuk, melakukan penegakan aturan hukum bagi para pelakunya," kata dia.

Ace memastikan Partai Golkar menghendaki proses pemilu bersih dari politik uang. Terpenting,harus mengedepankan gagasan dan program dari setiap kontestan pemilu.

"Kita ingin mengedepankan gagasan dan program dalam pemilu itu. Sehingga, pemilih menentukan pilihannya berdasarkan atas preferensi yang rasional dan mengedepankan tawaran ide dan gagasan serta program," kata Ace.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal politik uang yang menjadi salah satu penyakit dalam pemilu. Jokowi bahkan meyakini praktik itu ada dalam tiap penyelenggaraan pesta demokrasi.sinpo

Komentar: