Karyawan dari 100 Gerai Starbucks Mogok Kerja 3 Hari
SinPo.id - Para karyawan Starbucks dari 100 gerai di seantero Amerika Serikat (AS) menggelar aksi mogok selama tiga hari sejak Jumat, 16 Desember 2022.
Aksi mogok ini meluas terkoordinasi secara nasional terlama dalam sejarah perusahaan itu.
"Mulai hari ini, lebih dari 1.000 barista melakukan aksi mogok tiga hari, menjadikannya aksi kolektif terlama dari kampanye kami," cuit Serikat Pekerja Starbucks (Starbucks Workers United/SBWU).
Pemogokan ini rencananya akan terus berlangsung selama 3 hari dan berakhir pada Minggu, 18 Desember 2022 waktu setempat.
Seorang anggota serikat barista sekaligus pengurus SBWU di Oklahoma City, Collin Pollitt Oklahoma mengatakan alasan para kryawan melakukan aksi mogok tersebut.
"Demo digelar akibat adanya kebijakan penolakan pemberian tip kartu kredit ke gerai serikat pekerja, pemotongan jam kerja dan penutupan gerai serikat pekerja," kata Collin.
SBWU menuntut Starbucks mulai menegosiasikan kontrak dan menghentikan kampanye pembubaran serikat pekerja, seraya menambahkan Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (National Labor Relations Board/NLRB) menyebut perusahaan itu telah melakukan pelanggaran sebanyak 900 kali atas undang-undang ketenagakerjaan federal sejak gerakan serikat pekerja tersebut dimulai.
Selain mogok kerja, serikat pekerja juga meminta para pelanggan untuk tidak membeli kartu hadiah Starbucks selama musim liburan.
Serikat pekerja mengklaim bahwa perusahaan itu dilaporkan meraup 212 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.630) dari sisa uang pada kartu hadiah di tahun fiskal ini, tetapi laporan laba itu tidak transparan terutama terkait penggunaan dana tersebut.
Sementara itu, pemogokan didukung oleh beberapa politisi Amerika.