Getaran Gempa di Kabupaten Cianjur

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 26 November 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)

SinPo.id -  Getaran gempa magnitudo berkekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terasa hingga di Jakarta dan sekitarnya. Gempa terjadi pada Senin 21 November 2022 itu juga dirasakan saat Rapat Dengar Pendapat Komisi V dengan Kepala BMKG dan Kepala BNPP/BASARNAS, sehingga Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw, yang memimpin rapat langsung menskors rapat selama 30 menit.

"Iya harusnya kalau gempa begini kita keluar dulu ya, tunggu kurang lebih 30 menit nanti kita masuk lagi. Jadi saya skors kita keluar dulu ya," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw, sesaat usai merasakan gempa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang juga hadir dalam rapat tersebut, langsung memberikan arahan untuk bersembunyi di bawah meja jika gempa terjadi lagi. "Mohon izin sebentar pak, seandainya ada lagi mohon untuk masuk di bawah meja, dan kalau sudah tenang sebaiknya kita keluar melalui pintu dibagi yang sebelah sana dari pintu sana," kata Dwikorita mengarahkan.

Berdasarkan pantauan SinPo.id, sejumlah orang berlarian keluar dari gedung Parlemen ketika gempa terjadi, dan kepanikan juga terlihat di dalam ruang rapat. Gempa berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kekuatan magnitudo 5,6 SR yang terasa hingga Depok, Jawa Barat, dan Cisauk, Tangerang.

Kondisi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat usai gempa banyak bangunan luluhlantak dengan korban tewas mencapai 310 jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun masih mencari korban yang kemungkinan tertimbun di sejumlah reruntuhan bangunan.

“Hasil pencarian dan pertolongan yang dilakukan tim SAR gabungan perhari ini mendapatkan jenazah sebanyak 17 orang. Sehingga jumlah yang meninggal hingga saat ini menjadi 310 orang," kata Kepala BNPB Suharyanto Jumat, 25 November 2022 kemarin.

Suharyanto menjelaskan, ke 17 korban meninggal yang ditemukan di dua lokasi berbeda. Sembilan jenazah ditemukan di area pencarian Kecamatan Warung Sate Sinta dan delapan jenazah ditemukan di area Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. 

"Dan yang masih belum ditemukan adalah 24 orang, nah 24 orang ini masih dicari terus, tetapi 24 orang ini jelas idenitasnya, sehingga kalau ditemukan tinggal dikurangi jumlah hilang," ujar Suharyanto menambahkan.

Data sementara BNPB per Rabu 23 November 2022 sebelumnya, menunjukkan korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah rusak. Masing-masing dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.

Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan 13 gedung perkantoran.

"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto menjelaskan.

Cianjur Kawasan Seismik Aktif

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, Cianjur, Jawa Barat menjadi salah satu kawasan seismik aktif atau masuk dalam daerah rawan terjadi gempa. Menurut dia, Cianjur secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks yang menjadikan rawan terjadi gempa.

"Disebut seismik aktif karena hasil monitor BMKG di daerah itu sering terjadi gempa dengan berbagai variasi dan kedalaman," ujar Daryono.

Menurut Daryono, daerah Cianjur merupakan daerah jalur gempa aktif seperti keberadaan sesar Cimandiri, Padalarang, Lembang, Cirata, dan masih banyak lagi sesar-sesar minor berada di wilayah tersebut.

“Ini menjadikan kawasan tersebut rawan gempa secara permanen,” kata Daryono menambahkan.

Ia menyebut sebelum gempa yang terjadi pada Senin 21 November 2022, Cianjur sempat dilanda berkekuatan 5,6 SR kawasn itu dilanda gempa sebanyak tiga kali secara beruntun pada 14 November 2022 lalu dengan kekuatan magnitudo 4,1, 3,3, dan 2,6.

Wilayah Kabupaten Cianjur terakhir kali diguncang gempa dengan kekuatan cukup besar yakni pada 12 Juli 2000. Saat itu, dia menceritakan, sekitar 1.900 rumah rusak akibat guncangan gempa berkekuatan magnitudo 5,1 yang menyebabkan lebih dari 1.100 rumah mengalami rusak berat.

Jika melihat catatan sejarah, lanjut dia, Cianjur pernah mengalami gempa pada tahun 1844, 1910, 1912, 1968, dan 1982 yang juga menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.

Ia menambahkan, gempa yang terjadi di Cianjur hari ini masuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Ia mengatakan, karakteristik gempa kerak dangkal memiliki gempa susulan yang cukup banyak.

"Masih ada potensi gempa susulan. Apakah itu lebih besar? Itu masih unexpectable. Yang pasti karakteristik gempa kerak dangkal akan diikuti aktivitas gempa susulan yang cukup banyak," kata Daryono menegaskan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan masih terjadi gempat susulan di Cianjur usai gempa berkekuatan 5,6 SR awal pekan lalu. Tercatat gempa magnitudo 3,4 SR pada kedalaman 6 kilometer, terjadi pukul 03.51 WIB pada jum’at 25 november 2022 lalu.

“Dengan pusat gempa berada di darat 7 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur, dengan lokasi 6.85 LS - 107.08 BT,” kata Dwikorita dalam laman BMKG. Gempa susulan tersebut juga dirasakan di Cipanas dan Cibeber lebih dari 170 kali gempa susulan.

Dwikorita mengatakan intensitas gempa susulan di Kabupaten Cianjur akan semakin melandai dalam waktu empat hari ke depan sejak 22 November lalu.

"Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan. Insya Allah, dalam kurun waku empat hari kedepan, gempa-gempa susulan tersebut sudah reda dan stabil," kata Dwikorita menjelaskan.

Langkah Negara Usai Bencana Gempa

Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung turun ke lokasi ke Kabupaten Cianjur usai gempa menimpa, bahkan presiden mengelar rapat darurat di lokasi. Jokowi menegaskan proses evakuasi menjadi prioritas utama untuk penanganan para korban yang masih tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi.

“Sehingga proses evakuasi menjadi prioritas saat ini, kita konsentrasi,” ujar Presiden usai meninjau lokasi terdampak gempa di Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Kamis, 24 November 2022.

Meski diakui Presiden terdapat sejumlah kendala saat upya evakuasi. Mulai dari kondisi di lapangan yang curam serta masih terjadinya hujan dan gempa susulan di kawasan tersebut. Namun ia menegaskan Menteri PUPR sudah memerintahkan kepada jajarannya yang sudah terbiasa lakukan cut and fill.  “Saya rasa ini bisa segera dikerjakan,” ujar Jokowi menambahkan.

Selain evakuasi, Presiden juga ingin memastikan penyaluran logistik bagi para korban terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang dibutuhkan.

“Termasuk juga kekurangan tenda, tadi ada juga keluhan air karena memang ini titiknya banyak sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan. Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi,” kata Presiden menegaskan.

Sedanhgkan Kementerian Sosial berupaya pemulihan trauma dengan layanan dukungan sosial (LDP) untuk penyintas gempa Cianjur. Pemulihan trauma warga terdampak gempa dengan memberi kegiatan usaha agar penyintas memiliki kesibukan.

"Nanti kita ajarkan membuat bata supaya ada kesibukan, karena pasti ini lama, rumah mereka banyak yang roboh. Jadi untuk mengisi kesibukan nanti kita nanti ajarkan, selain untuk trauma healing juga bisa bantu untuk usaha," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

Pelatihan usaha yang ditawarkan Kementerian Sosial di antaranya pembuatan bata interlock, jajanan hingga kerajinan tangan.

Menurut Rismaharini, bisnis bata interlock tersebut sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia, serta dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Bata yang dimaksud adalah bata interlock yang dapat menjadi serbuk ketika terjatuh.

"Nanti ada khusus campurannya, kalau jatuh, dia kayak serbuk gitu. Nanti kita siapkan, kita ajarkan. Tadi saya sudah pesan untuk alat cetaknya dan sebagainya," katanya.

Program semacam itu juga sudah diterapkan dalam layanan dukungan psikososial kepada penyintas awan panas guguran Gunung Semeru pada tahun 2021.

Selain itu layanan Dukungan Psikososial dilakukan di delapan titik diantaranya Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang; Kampung Munjul I, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang; Kampung Longkewang I, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang.

Kemudian di Kampung Munjul 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang; Kampung Longkewang 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang; Desa Ciputri, Kecamatan Pacet; Taman Prawatasari; dan Kecamatan Warung Kondang.

Tak hanya kementerian sosial, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto juga dating langsung ke lokasi bencana. Prabowo yang akrab dispaa Pak Bowo mencicipi langsung menu makanan dapur darurat yang didirikan TNI AD untuk korban. Langkah itu dilakukan untuk mengecek kelayakan konsumsi yang disajikan untuk pengungsi.

“Boleh saya coba?” tanya Pak Bowo kepada prajurit yang bertugas di dapur umum.

“Siap. Siap,” jawab prajurit tersebut.

Prabowo pun mengambil sebuah bakwan, salah satu menu yang disajikan bersama daging tersebut.

Usai peninjauan, Prabowo mengatakan bahwa TNI dan Polri serta para tenaga kesehatan telah merespons cepat bencana gempa Cianjur .

“Presiden katakan harus cepat. Reaksi TNI juga luar biasa. Reaksi dokter-dokter, perawat juga. Jadi kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya,” kata Pak Bowo..

Menhan juga menyerahkan bantuan  bagi korban, di antaranya terdiri dari, 10 tenda, 1000 paket selimut, 1000 tikar, 1000 paket sembako, 1000 paket kombinasi.sinpo

Komentar:
BERITALAINNYA
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Mandat Rakyat untuk Prabowo-Gibran
Sabtu, 23 Maret 2024
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Petaka Banjir Melanda
Sabtu, 16 Maret 2024
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Menekan Harga Beras
Sabtu, 02 Maret 2024