Hari Guru Nasional, DPR Ingatkan Tiga Dosa Dunia Pendidikan yang Harus Diberantas

Laporan: Sinpo
Jumat, 25 November 2022 | 21:15 WIB
Ilustrasi guru/ Pixabay
Ilustrasi guru/ Pixabay

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memberikan apresiasinya kepada para guru yang telah menjadi sosok teladan bangsa. Hal tersebut disampaikan Hetifah bertepatan dengan Hari Guru Nasional yang jatih hari ini, Jumat 25 November 2022.

“Di depan memberi teladan, di tengah membangun kemauan, di belakang memberi dukungan moral adalah peran guru menurut Ki Hadjar Dewantara. Karenanya, apresiasi kepada para guru yang bukan hanya telah memberikan ilmu pengetahuan, namun juga menjadi panutan akan keunggulan moral, etika, serta karakter kepada peserta didik,” ujar Hetifah seperti dikutip dari Parlementaria.

Hetifah juga menyoroti kasus kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi yang semakin merebak di dunia pendidikan. Sebagai sosok pelindung dan pengawah siswa, guru sudah sepatutnya mencari cara agar kejadian tersebut tak kembali terulang ke depannya.

“Tiga dosa pendidikan yang terus berulang menunjukkan bahwa pelajar Indonesia darurat moral dan etika. Selain harus menunjukkan teladan yang baik terhadap siswa, guru juga harus memastikan bahwa siswa juga menjalankan adab yang baik di lingkungan sekolah," katanya.

Seiring dengan tema peringatan Hari Guru Nasional 2022 kali ini "Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar" Hetifah harap guru dapat terus menjadi teladan inovasi bagi siswa.

“Guru yang terus menyuntikkan semangat berinovasi dalam proses pembelajaran akan melahirkan siswa yang kreatif dan berkarya positif. Apalagi, dengan Kurikulum Merdeka membuka ruang bagi guru untuk mengeksplorasi ide kreatif,” ucapnya.

Politisi Partai Golkar ini juga memberikan penghormatan bagi seluruh guru yang berkorban di pelosok negeri. Baginya pengorbanan guru menjadi utang besar yang harus dibayar negara.

“Banyak sekali cerita tentang guru Indonesia yang berkorban untuk mengajar hingga pedalaman dengan fasilitas dan dana yang tidak memadai. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan teladan yang sesungguhnya. Namun, ini menjadi PR besar bagi negara yang belum bisa memastikan seluruh guru terjamin hak dan kesejahteraannya,” tandasnya.sinpo

Komentar: