Pernyataan ART Sambo Soal CCTV Berbeda Dengan Keterangan Ketua RT

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 24 November 2022 | 18:09 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Diryanto alias Kodir mengklaim delapan perangkat CCTV di Komplek Polri dibeli dari uang pribadi majikannya. Fakta itu berbeda dengan keterangan Ketua RT Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan Seno Sukarto.

Hal itu diungkapkan Kodir saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan perintangan penyidikan perkara pembunuhan berencana Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Kamis, 24 November 2022.

"Untuk dulu yang masang Pak FS (Ferdy Sambo) untuk kebutuhan komplek," ujar Kodir menjawab pertanyaan majelis hakim.

Majelis hakim pun merasa janggal dengan klaim Kodir. Menurut hakim, keterangan itu berbeda dengan para saksi lainnya.

"Kok baru sekarang? Saksi-saksi lain tidak seperti itu, jadi CCTV yang ada di komplek pemiliknya Pak FS?" tanya hakim.

"Untuk komplek, kalau yang masang Pak FS," jawab Kodir.

"Bukannya punya warga patungan?" tanya hakim kembali.

"Pak FS yang beli," ucap Kodir.

Keterangan Kodir berbeda dengan penjelasan Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga, Irjen Purn Seno Sukarto. Seno mengatakan pemasangan DVR CCTV yang aktif selama 24 jam penuh di beberapa sudut jalan kompleks. Selain itu terdapat DVR CCTV 8 channel yang terpasang di pos satpam.

"Dipasang sejak tahun 2016 yang merupakan hasil inisiatif dan pendanaan swadaya warga sehingga CCTV tersebut merupakan milik warga," kata JPU saat bacakan keterangan Seno dalam lanjutan sidang perintangan penyidikan dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di PN Jakarta Selatan, Kamis, 24 November 2022.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI