Mendag: Pertumbuhan Ekspor Jadi Motor Penggerak Ekonomi Indonesia

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 09 November 2022 | 16:13 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan/ Kemendag
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan/ Kemendag

SinPo.id - Pertumbuhan ekspor barang dan jasa yang naik 21,64 persen (yoy), dianggap telah menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia yang berhasil tumbuh positif 5,72 persen pada triwulan III 2022.

Menurut Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, kontribusi dari peningkatan kinerja ekspor nasional mencapai 26,23 persen, meningkat dari kontribusi pada triwulan II dengan persentase sebesar 24,74 persen.

Hal itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya fenomena peningkatan harga komoditas ekspor dunia (supercycle commodity), serta perbaikan kinerja industri dalam negeri yang tercermin dari perbaikan angka Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia.

"Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada 2022, antara lain batu bara, kelapa sawit, nikel, dan kopi. Sementara untuk angka PMI manufaktur Indonesia tercatat selalu berada di atas 50," kata Mendag, melalui pernyataan tertulisnya, Rabu 9 November 2022.

Menurutnya, nilai ekspor Indonesia pada triwulan III merupakan nilai ekspor triwulanan tertinggi selama dua tahun terakhir. Pada triwulan III 2022, total ekspor Indonesia mencapai USD 78,20 miliar, mengalami peningkatan 27,30 persen secara tahunan.

Kinerja tersebut ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai USD 73,84 miliar dengan pertumbuhan 26,28 persen. Seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

"Khusus untuk batu bara, pada triwulan III tercatat meningkat pesat dari USD 8,84 miliar pada triwulan III 2021 menjadi USD 15,72 miliar di triwulan III 2022," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Mendag, kinerja ekspor nonmigas Indonesia juga mencatat kinerja positif terhadap negara mitra dagang utama,salah satunya Tiongkok, yang masih menempati posisi pertama sebagai negara mitra dagang utama Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD 17,34 miliar pada triwulan III 2022.

Meski demikian, ia mengatakan Indonesia harus tetap mewaspadai perlambatan ekonomi yang sudah terjadi di sejumlah negara yang menjadi mitra dagang, di antaranya Arab Saudi, Singapura, Hongkong, dan Uni Eropa.

"Dalam memitigasi risiko perlambatan tersebut, Kementerian Perdagangan melakukan sejumlah langkah strategis di antaranya peningkatan akses pasar ekspor ke pasar nontradisional, khususnya di kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah," katanya menambahkan.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI