Soal 'Jatah 2024', Pak Bowo Banyak Berjasa untuk Jokowi
SinPo.id - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal jatah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa dimaknai beberapa hal. Salah satunya, pria yang biasa disapa Pak Bowo itu dianggap berperan penting menjaga stabilitas politik setelah Pilpres 2019.
"Masuknya Prabowo ke pemerintahan Jokowi telah mengurangi dinamika politik di tingkat elite, sehingga memudahkan Jokowi melakukan stabilitas politik pascapilpres 2019," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, melaui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 8 November 2022.
Kemudian, kata Arifki, karier moncer Jokowi tak lepas dari 'tangan dingin' Pak Bowo. Pimpinan Partai Gerindra itu telah berjasa mendukung Jokowi sejak Pilgub DKI Jakarta 2012.
"Ini bisa menjadi ucapan terima kasih Jokowi kepada Prabowo karena telah berjasa mendukungnya di Pilgub DKI Jakarta 2012 dan selalu menang di Pilpres 2014 dan 2019 melawan Prabowo," ucap dia.
Makna selanjutnya dari ucapan Jokowi itu, yakni membuka ruang kompetisi bagi calon presiden (capres) lain. Misalnya, capres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Ganjar Pranowo.
"Ketiga, Jokowi membuka ruang kompetisi antara capres dari KIB dan Ganjar," kata dia.
Di sisi lain, Arifki menilai langkah politik ini untuk menunjukkan kekuatan Jokowi di Pilpres 2024. Apalagi, munculnya istilah jangan sembrono dalam memilih capres mengisyaratkan jika Jokowi sedang memainkan posisinya sebagai 'King Maker'.
"Siapa-siapa saja tokoh yang layak bertarung di Pilpres 2024 perlu memahami pekerjaan besar memimpin Indonesia. Salah satunya melanjutkan hal besar yang telah dibangunnya. Dari narasi yang dimainkan oleh Jokowi akhir-akhir ini, terlihat bahwa Jokowi berkepentingan dengan capres terpilih di 2024," kata dia.
