Hormat Pak Bowo Usai Jokowi Sebut ‘Setelah ini Jatahnya Pak Prabowo’
SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan setelah dirinya memenangkan pilpres dua kali, maka selanjutnya kelihatannya adalah saatnya Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra untuk memenangkan pilpres.
“Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi di HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin, 7 November 2022.
Setelah mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Prabowo yang juga hadir langsung berdiri dari kursinya dan memberikan hormat.
Para hadirin di acara tersebut pun menyerukan dukungan kepada Prabowo “Prabowo, Prabowo.”
Jokowi pun menyampaikan hal yang seringkali juga diucapkan oleh Prabowo bahwa salah satu hal terpenting dalam pilpres nanti adalah menjaga persaingan secara sehat antarpartai.
Jokowi juga mengajak partai politik untuk tidak saling menjatuhkan dan saling memuji. Menariknya, hal ini sering dilakukan Prabowo kepada Jokowi.
“Jangan saling menjatuhkan. Kalau bisa itu antar partai saling memuji, jadi didengarkan juga enak, antar politisi saling memuji.”
“Antar partai saling muji, itu didengar enak, rakyat juga segar,” kata Jokowi.
Hampir setiap tampil di publik, Prabowo sering melontarkan pujian kepada Jokowi.
Salah satu yang paling anyar adalah pujian Prabowo kepada Jokowi dalam menangani krisis pandemi COVID-19. Kesuksesan tersebut tidak lepas dari ketenangan Jokowi dalam menghadapi krisis yang terjadi.
"Presiden kita, Pak Joko Widodo. Beliau telah memimpin (penanganan) krisis itu dengan tenang, dengan sejuk, memikirkan rakyat yang paling bawah. Itu saya saksi di kabinet. Saya saksi," kata Prabowo dalam puncak milad ke-45 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (29/10).
Jokowi, sambung Prabowo, juga tidak mudah diintervensi pihak luar melalui dorongan untuk menerapkan karantina wilayah (lockdown). Jokowi menolak mengambil kebijakan tersebut dengan pertimbangan memikirkan nasib rakyat kecil.
"Semua negara, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) terus menekan pemerintah kita, lockdown, lockdown, lockdown. Banyak negara ikut lockdown besar-besaran. Beliau bertahan," ungkapnya.
"Saya ingat beliau pernah bertanya, 'Menhan, kalau kita lockdown semua, rakyat kita makan apa?'" sambung Prabowo.