Aksi Tolak Mobilisasi, Ribuan Warga Rusia Ditangkap

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 22 September 2022 | 11:47 WIB
Penangkapan peserta unjuk rasa (SinPo.id/Getty Images)
Penangkapan peserta unjuk rasa (SinPo.id/Getty Images)

SinPo.id - Lebih dari 1.300 orang ditangkap oleh pihak kepolisian saat melakukan aksi menolak mobilisasi sebagian warga sipil untuk berperang di Ukraina.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di 38 kota di Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan akan memobilisasi sekitar 300.000 tentara cadangan.

"Rezim ini telah mengutuk dirinya sendiri dan menghancurkan kaum mudanya," kata Alexei, seorang warga berusia 60 tahun, seperti dilansir dari VoA, Kamis 22 September 2022.

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan salah satu demonstrasi terbesar, sejak Rusia mengumumkan intervensi militer Moskow di Ukraina pada Februari lalu.

"Saya datang untuk menentang perang dan mobilisasi. Mengapa mereka (pemerintah) memutuskan masa depan saya?," tanya seorang mahasiswa, Oksana Sidorenko.

Seperti diketahui, di pusat Ibu Kota Rusia, Moskow, setidaknya 50 orang ditahan oleh polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru hara di jalan pusat perbelanjaan utama.

Di bekas Ibu Kota kekaisaran Rusia, St. Petersburg, polisi mengepung sekelompok kecil pengunjuk rasa yang meneriakkan "Tolak Mobilisasi!", menahan mereka dan memasukkan mereka ke dalam bus.sinpo

Komentar: