DPRD DKI Dorong PAM Jaya Perluas Jaringan Pengelolaan Air Siap Minum

Laporan: Zikri Maulana
Rabu, 14 September 2022 | 16:05 WIB
Pandapotan Sinaga/SinPo.id
Pandapotan Sinaga/SinPo.id

SinPo.id -  DPRD DKI Jakarta mendorong Perumda Air Minum (PAM) Jaya memperluas pembangunan teknologi Brackwish Water Reverse Osmosis (BWRO) untuk mengubah air payau menjadi air siap minum di seluruh kota administrasi Jakarta.  

Hal itu disampaikan, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan Air Minum DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. Ia mengatakan, saat ini baru ada satu lokasi pengolahan air baku yang menerapkan sistem Instalasi Pengelolaan Air (IPA) dengan BWRO tersebut, yakni di Daan Mogot, Jakarta Barat.

“Saya lagi dorong Dirut PAM membangun tempat seperti ini, supaya rakyat Jakarta bisa terlayani air minum secara menyeluruh,” ujar Pandapotan dalam keterangannya, Selasa 14 September 2022. 

Pandapotan menuturkan, tahun 2023 mendatang PAM Jaya diharap dapat menguasai seluruh pengelolaan air minum dan sistem IPA BWRO mampu diterapkan di lima wilayah kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta. Hal ini kata Dia, mengingat kerjasama dengan dua mitra sebelumnya akan berakhir pada Februari tahun depan. 

“Ternyata PAM sendiri sudah bisa membuat air yang bisa langsung diminum. Pengelolaan airnya sendiri kita bisa melihat kan, airnya yang payau bisa diolah menjadi air minum, saya pikir sudah cukup. Saya sudah coba tadi malah lebih enak dari air biasanya,” tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan bahwa sistem ini merupakan hasil karya tim PAM Jaya untuk memenuhi kebutuhan air minum warga DKI, terutama warga yang tinggal di wilayah sulit air bersih. 

"Jadi ini bagian dari hasil karya dimana pada saat isu kesulitan tentang air, dan air bakunya yang terkontaminasi dengan air laut dan hasil industri. Kemudian hasilnya bisa kita olah, hasilnya bisa langsung kita minum," tuturnya.

Selain itu, Arief menargetkan pada tahun 2030, seluruh wilayah Jakarta sudah mampu menerapkan sistem dengan teknologi terbarukan ini.

“Selain disini belum ada, baru hanya satu. Jadi dari PAM yang ada di Indonesia ini adalah teknologi yang terbaru dan bisa dipastikan hanya ini yang terbaik. Seperti yang saya sampaikan, targetnya 100% sampai tahun 2030, jadi mulai dari tahun 2023 itu akan mulai pelayananya sampai 2030,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI