Pengamat Katakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Digunakan untuk Alat Kampanye, Irma Chaniago: Itu Berdampak Provokatif

Redaksi
Rabu, 25 Oktober 2017 | 17:30 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago menepis pernyataan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin yang menyebutkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sangat memungkinkan untuk dijadikan bahan kampanye Pilpres 2019.

Irma dengan tegas mengatakan, pernyataan tersebut bisa berdampak provokatif. Dirinya menilai tak seharusnya seorang akademisi berbicara seperti itu.

"Pengamat politik harusnya bicara argumentasi politiknya by data, bukan atas dasar dugaan yang justru berdampak provokatif," tegasnya melalui pesan singkat kepada sinpo.id, Rabu (25/10/2017).

"Apalagi sebagai akademisi, mesti fair dan independet. Masa, pembangunan kereta cepat untuk kemudahan transportasi rakyat diduga untuk kampanye pilpres," ujarnya melanjutkan.

Dalam hal ini Irma tak menyangkal jika proyek kereta cepat itu memang bukan proyek yang bersifat urgen untuk dilaksanakan.

Namun, proyek tersebut oleh pemerintah dijadikan pilot project, atau proyek percontohan untuk pembangunan kereta cepat lainnya di Tanah Air.

"Jadi pernyataan pengamat (Ujang Komarudin) sangat tidak pantas dan tendensius, ketika menyatakan bahwa proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung sarat akan kepentingan politik," pungkasnya.

Sebelumnya pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, bahwa proyek yang dikerjakan melalui kerjasama dengan pemerintah Cina itu menurutnya sangat kental dengan kepentingan politik dalam negeri Indonesia.

“Proyek kereta cepat itu memang digarap oleh cina, bisa jadi proyek tersebut ditunggangi untuk kepentingan politik pencapresan 2019,” saat dihubungi, Rabu (25/10/2017).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI