Pelarangan Gatot Masuk AS Dapat Memicu Kemarahan Rakyat
Jakarta, sinpo.id - Anggota Komisi I DPR RI Saiful Bahri Anshori menyatakan, pencekalan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo berbeda dengan apa yang pernah dialami oleh Prabowo dan Wiranto. Menurutnya, pencekalan Gatot murni karena kesalahan administratif yang dilakukan oleh pihak AS.
“Kasus pak Gatot itu berbeda dengan kasus pak Prabowo dan pak Wiranto. Kalau pak Prabowo dianggap sebagai orang yang melanggar HAM, kalau Gatot murni hal-hal teknis administratif semata,” cetus Saiful kepada sinpo.id melalui keterangan tertulisnya, Rabu (25/10).
Ia beranggapan, pencekalan Gatot Nurmantyo sebagai bentuk kecerobohan yang dilakukan oleh pihak AS. Mengingat Keberangkatan Gatot atas undangan Jenderal AS Joseph F Dunford Jr selaku Kepala Staf Gabungan Militer AS.
“Menurut saya, ini kecerobohan Amerika. Mengapa? Karena pak Gatot dalam posisi diundang untuk menghadiri undangan Kepala Staf Gabungan Militer AS,” lanjutnya.
Saiful pun meminta kepada pihak AS untuk melakukan klarifikasi atas insiden tersebut. Karena, perlakuan AS telah mengecewakan Indonesia. Seharusnya, hal seperti itu diselesaikan di tingkat administrasi. Dan sepertinya, ada kecerobohan disana akibat mengabaikan hal-hal prinsipil.
“Kita menunggu klarifikasi dari Pemerintahan Amerika. Sejauh yang saya tahu tidak sampai sana. Amerika mestinya di evaluasi, agar tidak mengecewakan negara lain. Ini namanya kan mengecewakan negara lain. Jangan sampai hal-hal seperti ini dapat mengganggu hubungan dengan Indonesia,” paparnya.
Beliau juga berharap AS dapat memperbaiki kecerobohan tersebut, agar tidak memicu kecaman dari publik. Karena, perlakuan AS dapat membuat rakyat Indonesia marah.
“Ini menjadi catatan penting bagi Amerika untuk memperbaiki situasi ini. Saya berharap kedepannya tidak terjadi seperti ini lagi. Kalau ini terjadi, akan membuat rakyat marah pada Amerika,” tutupnya.

