BBM Naik Tiba-tiba, Demokrat Pikirkan Perasaan Sopir Angkot

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 04 September 2022 | 09:50 WIB
SPBU Pertamina (SinPo.id/Dok Pertamina)
SPBU Pertamina (SinPo.id/Dok Pertamina)

SinPo.id - Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo mengomentari mengenai waktu kenaikan harga BBM.

Menurutnya, pemerintah seolah-olah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang sedang berjalan di akhir pekan ini. Karena biasanya kenaikan harga BBM dilakukan di pergantian hari untuk mempermudahkan adaptasi dari kenaikan harga. 

"Ini di siang hari mendadak. Bayangkan rakyat kecil seperti angkot, supir truk dan lain-lain yang ditengah perjalanan harus menyesuaikan," ujar Sartono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 3 September 2022.

Sartono mempertanyakan dalam hal ini pemerintah sadar, jika dengan kenaikan harga ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Kenaikan harga Pertalite dan Solar akan mempengaruhi masyarakat termasuk kelas menengah karena mereka akan mulai menahan belanjanya," tuturnya.

"Dan penahanan belanja masyarakat akan berimbas pada permintaan industri manufaktur yang berpotensi terpukul, serapan tenaga kerja terganggu hingga akhirnya target-target pemulihan ekonomi pemerintah tidak sesuai target," sambungnya.

Lebih lanjut, Sartono menegaskan, bahwa partainya menolak kenaikan harga BBM sesuai dari kemauan masyarakat. Pihaknya mendorong pemerintah lebih teliti agar subsidi BBM tepat sasaran.

"Kami Partai Demokrat bersama dengan Rakyat, sudah menyampaikan aspirasi rakyat yaitu tidak menaikkan harga BBM. Jika suara aspirasi rakyat tidak didengarkan oleh pemerintah, maka bagaimana rakyat dapat sejahtera," jelas Sartono.

"Lalu kami akan terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dalam penyaluran subsidi bbm agar semakin tepat sasaran dan meminimalkan kebocoran yang ada," pungkasnya.sinpo

Komentar: