Legislator DKI Soroti Rendahnya Serapan Modal BUMD
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Taufik Azhar menyesalkan rendahnya penyerapan suntikan modal yang diberikan kepada sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di tahun 2021.
Taufik mengimbau seluruh BUMD penerima Penyertaan Modal Dasar (PMD) untuk lebih matang dalam membuat perencanaan program. Sehingga, kata Taufik, saat dana tersebut diterima dapat langsung dilaksanakan programnya.
“Seharusnya Dirut yang memohon pengajuan PMD ini sudah mempersiapkan programnya. Begitu uang cair, langsung running. Jangan menunggu uang, baru melakukan perencanaan, kan gak bagus juga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 1 September 2022.
Taufik juga meminta agar seluruh penerima PMD melaporkan secara detail sisa dana yang tidak sempat dipergunakan. Sehingga jelas alur dan pertanggungjawabannya.
Pasalnya, sambung taufik, dari tujuh BUMD penerima PMD, hanya satu yang dinilai optimal, yakni PT MRT Jakarta yang mampu menyerap 100 persen.
“Yang kita khawatirkan ini sisa saldo PMD ini mau di bawa kemana? Jika memang di kembalikan, tulis dibawahnya. Inikan gak dijelaskan,” ucapnya.
Sementara enam BUMD lainnya penyerapan PMD masih dibawah 70 persen, masing-masing yakni :
- PT Jakarta Propertindo (JakPro) 61 perden atau Rp2,3 miliar dari anggaran Rp3,8 miliar.
- Perumda Pasar Jaya 35,22 persen atau Rp290 miliar dari anggaran Rp823 miliar.
- Perumda Pembangunan Sarana Jaya 27 persen atau Rp48 miliar dari Rp175 miliar.
- Perumda PAM Jaya 10,36 persen atau Rp9,7 miliar dari Rp94,5 miliar.
Sedangkan PT Food Station Tjipinang Jaya yang diberikan PMD Rp50 miliar dan PT Jakarta Tourisindo (JakTour) yang diberikan PMD Rp138 miliar tidak mampu melakukan penyerapan, atau 0 persen.

