Mas Kikiek Sebut Fahmi Alamsyah Memiliki Dua Peran Penting dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
SinPo.id - Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Hermawan Sulistyo mengungkap bahwa bekas Staf dan Penasihat Ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah memiliki peran penting dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dalam sebuah wawancara di Kompas Petang, pria yang karib disapa Mas Kikiek ini menjelaskan, Fahmi Alamsyah memiliki dua peranan penting dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Peranan pertama, sebut Mas Kikiek, Fahmi Alamsyah adalah pihak yang membagi-bagikan uang dalam pusaran kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.
“Dia bukan kecipratan, dia yang membagi, gimana? Wong dia pelaku kok,” kata Mas Kikiek.
Lebih lanjut Mas Kikiek menyampaikan, Fahmi Alamsyah dalam eksistensinya bukan hanya dikenal sebagai staf dan penasihat ahli kapolri. Bahkan, sambung Mas Kikiek, Fahmi Alamsyah dikenal kerap membagi-bagi duit.
“Kalau yang khusus tadi ke penasihat itu, ada satu penasihat yang bukan hanya kecipratan, tapi dia membagi-bagi duit, gitu,” ungkap Hermawan Sulistyo.
“Itu di kalangan teman-teman di luar itu, Fahmi Alamsyah itu.” imbuhnya.
Dikonfirmasi, apakah uang yang dibagi-bagikan Fahmi Alamsyah berasal dari Irjen Ferdy Sambo.
Mas Kikiek mengaku tidak tahu dari mana asal usul uang yang dibagikan oleh Fahmi Alamsyah ke sejumlah pihak.
“Ya enggak tahu saya, bukan penyidik. Kami cuma tahu bahwa dia ini operator yang menyusun skenario-skenario setelah penembakan, lalu dia menyusun bersama Sambo bahwa ini tembak menembak,” ujar Mas Kikiek.
Peranan kedua Fahmi Alamsyah, sambung Mas Kikiek, adalah menyusun skenario pembunuhan Brigadir J, seolah-olah terjadi adu tembak, karena adanya pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.
“Dia menyusun skenario pelecehan seksual dan publik percaya itu yang menjadi masalah," ucap Mas Kikiek.
Mas Kikie mengatakan, Fahmi Alamsyah ditekan untuk mundur dari jabatan staf dan penasihat ahli kapolri.
Bukan hanya itu. Mas Kikiek menambahkan, soal polemik aliran dana tersebut juga membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi tertantang.
“Kapolri bilang, dibuka saja kalau saya terima duit, jumlahnya berapa, kapan? Buka-bukaan saja," tukas Mas Kikiek.
Lagi pula, menurut Mas Kikiek, Fahmi Alamsyah tak memiliki kapabilitas dan kredibitas di bidangnya sebagai tenaga ahli.
"Itu penasihat ahli yang tidak ahli, karena tidak ada track recordnya," tandasnya.
Sebelumnya, Kepolisian RI memastikan akan memeriksa Penasihat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah yang disebut terseret dalam pusaran kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Diketahui, Fahmi Alamsyah diduga turut membantu dan merekayasa kasus bersama Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo seusai insiden pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Ya (Fahmi Alamsyah akan diperiksa)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Dedi menuturkan bahwa jadwal pemeriksaan terhadap Fahmi Alamsyah masih dijadwalkan oleh timsus.
"Ya nunggu timsus," pungkasnya.

