Mahathir Mohamad Calonkan Diri Lagi Jadi PM Malaysia Agar Nazib Razak Tidak Kembali Berkuasa
SinPo.id - Meski usia sudah uzur, Mahathir Mohamad tetap bersikeras untuk mencalonkan diri menjadi Perdana Menteri Malaysia. Keputusan itu ia ambil lantaran ada kekhawatiran Najib Razak ingin kembali berkuasa melalui Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sebagai kendaraan politiknya.
Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob saat ini, Malaysia kembali dikuasai oleh UMNO. Meski pemilihan tidak akan berlangsung sampai September 2023, namun UMNO telah mempersiapkan diri untuk mempercepat pemilihan dan kemungkinan besar akan meraup kemenangan besar.
“Saya kira mereka akan menginginkan pemilihan umum tahun ini. Kalau bisa, mungkin dua atau tiga bulan dari sekarang, karena mereka merasa, saat ini publik masih memandang mereka, dan oposisi pecah tidak teratur," ujar Mahathir dalam wawancaranya dengan Associated Press, Jumat, 19 Agustus 2022.
Mahathir adalah Perdana Menteri Malaysia dari UMNO yang berkuasa selama 22 tahun, dan pensiun pada tahun 2003. Ia kembali ke politik dengan mengungkapkan korupsi besar-besaran dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan mantan PM Malaysia, Najib Razak.
Kasus 1MDB membuat pemerintahan Najib terjungkal dalam pemilu raya 2018 dan menjadi kekalahan UMNO yang bersejarah. Ini juga membawa kembali Mahathir sebagai kepala pemerintahan tertua di dunia pada usia 93 tahun.
Dua tahun memerintah kembali, koalisi Mahathir hancur. Kehancuran ini membuat UMNO berkuasa lagi hingga saat ini.
Mahathir sendiri telah membentuk partai baru, Partai Pejuang, untuk memperebutkan 120 kursi parlemen. Dengan prinsipnya untuk memberantas korupsi, Mahathir mengaku siap untuk mencalonkan diri lagi sebagai PM Malaysia.
"Saya tidak tahu apakah akan calon perdana menteri (lagi). Tapi kalau saya cukup kuat, kalau saya cukup sehat, kalau mereka mau saya ikut pemilihan, saya akan ikut," tegas Mahathir.
Mahathir mengaku khawatir, jika Najib kembali berkuasa, ia akan berusaha mendapatkan perlindungan dari kasus korupsi yang menjeratnya.
"Saya akan berjuang, bahkan jika itu adalah pertempuran yang kalah," tandasnya.

