Pengamat: Pergerakan PDIP Bisa Mengubah Peta Koalisi yang Sudah Terbentuk

Laporan: Sinpo
Minggu, 21 Agustus 2022 | 13:25 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SinPo.id - Pengamat politik dari Universitas Paramadina,  Ahmad Khoirul Umam, menilai, pergerakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa mengubah peta koalisi yang sudah terbentuk. 

Sekarang ini sudah terbentuk dua koalisi partai politik menjelang perhelatan Pilpres 2024.

Koalisi tersebut ialah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari PAN, PPP dan Golkar, serta koalisi bentukan Partai Gerindra dan PKB.

Sementara, Partai Demokrat, Nasdem dan PKS masih melakukan penjajakan satu sama lain. PDIP selaku pemenang Pemilu 2019 sama sekali belum melakukan pergerakan.

Menurut Ahmad Khoirul Umam, apabila PDIP mulai membangun komunikasi dengan parpol-parpol yang ada, maka besar kemungkinan hal itu dapat mengubah koalisi yang sudah terbentuk.

"Tetapi pada saat yang sama tiga kutub yang ada tadi itu berpotensi kemudian mengalami perubahan ulang," ungkap Umam dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk ‘Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024’, Sabtu, 20 Agustus 2022.

"Ketika informasi dari PDIP sendiri akan melakukan komunikasi ke semua arah yang dilakukan oleh Mbak Puan, yang berpotensi mengubah cara pandang dan juga sekaligus mungkin menguatkan," lanjut dia.

Apalagi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat menyatakan bahwa PDIP akan membangun koalisi dari partai-partai pendukung Jokowi.

Namun, dari parpol yang disebutkan Hasto, tak ada nama Nasdem dan PAN. Hanya Golkar, PPP, PKB dan Gerindra yang diungkap. Sehingga menurut Umam, hal ini punya tendensi kutub koalisi yang dapat mengubah KIB.

Atas kondisi ini, potensi Prabowo Subianto berduet dengan Puan Maharani bisa kembali masuk pertimbangan diusung sebagai capres dan cawapres.

"Kalau misalkan ini betul-betul terjadi maka mengubah rencana koalisi Gerindra dan PKB dan menggagalkan pencawapresan Cak Imin di situ," tandasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI