Penyerang Salman Rushdie Tetap Tak Menyesali Perbuatannya

Laporan: Tri Bowo Santoso
Jumat, 19 Agustus 2022 | 08:08 WIB
Hadi Matar, pelaku penikam penulis terkenal Salman Rushdie. Foto: Istimewa
Hadi Matar, pelaku penikam penulis terkenal Salman Rushdie. Foto: Istimewa

SinPo.id - Hadi Matar tetap tak menyesali perbuatannya telah menyerang penulis terkenal Salman Rushdie di Gedung Pengadilan Chautauqua County di Mayville, New York. Sebab, menurut pengagum mantan Pemimpin Tertinggi Iran Ruhollah Khomeini itu, penulis buku "The Satanic Verses" atau "Ayat-ayat Setan" tersebut bukan orang baik.

Saat diwawancarai wartawan New York Post di penjara, Hadi Matar mengaku bahwa perbuatannya itu terinspirasi dari keberanian Ruhollah Khomeini dalam melawan siapa pun yang menyerang Islam.

Namun, pemuda 24 tahun itu terkejut bahwa serangannya gagal, dan penulis itu masih hidup sejak ia menikamnya pada Jumat pekan lalu.

“Ketika saya mendengar dia selamat, saya terkejut," sesal Matar.

"Dia adalah seseorang yang menyerang Islam. Saya tidak menyukainya," kata pria kelahiran Amerika Serikat yang memegang kewarganegaraan ganda di Lebanon, tempat orangtuanya dilahirkan.

Selain itu, sambung Matar, para pemimpin agama dan pejabat Iran juga telah menyerukan untuk membunuh Rushdie.

Diketahui, Khomeini memang telah mengeluarkan fatwa untuk membunuh Rushdie pada tahun 1989. Ayatollah Ali Khamenei, penerus Khomeini, mengatakan fatwa itu masih berlaku pada 2019.

Berbagai upaya pembunuhan telah dilakukan terhadap penulis kelahiran India tersebut.

Ditanya apakah Khomeini adalah alasan serangannya, Matar mengatakan kepada New York Post “Saya menghormati Ayatollah. Saya pikir dia orang yang hebat. Saya hanya bisa mengatakan tentang itu."

Sebelum berupaya membunuh Rushdie, Matar mengaku sudah melakukan pemetaan terlebih dahulu. Salahsatunya, kerap naik bus ke Buffalo, New York, sehari sebelum serangan. Kemudian ia memesan taksi ke Chautauqua tempat di mana Rushdie berada. Dia berjalan-jalan melihat situasi dan menghabiskan malam dengan tidur di taman.

Sebelumnya, Salman Rushdie ditikam saat memberikan kuliah di Chautauqua Institution di negara bagian New York pada Jumat, 12 Agustus 2022.

Tersangka penikaman, Hadi Matar, yang berasal dari Fairview, New Jersey, mengaku tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan itu saat persidangan pada Sabtu.

Pengacaranya mengatakan Matar bersimpati kepada ekstremisme Syiah dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran. Namun, Matar membantah melakukan kontak dengan Garda Revolusi Iran.

Sementara, Iran masih sangat  berhati-hati berkomentar tentang serangan tersebut. 
 

 sinpo

Komentar: