Tali Bendera Putus Saat Upacara HUT RI ke-77 di Solo Jadi Pertanda Buruk?

Oleh: Bambang SP, Mantan Sekda DIY
Kamis, 18 Agustus 2022 | 16:56 WIB
Insiden tali bendera putus saat pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih dalam upacara HUT RI ke-77 di Solo. Foto:Istimewa
Insiden tali bendera putus saat pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih dalam upacara HUT RI ke-77 di Solo. Foto:Istimewa

SinPo.id - Bendera adalah sepotong kain atau kertas persegi empat atau segi tiga yang dikaitkan pada ujung tongkat atau tiang dan dipergunakan sebagai lambang dari negara, perkumpulan, badan, dan sebagainya. 

Bendera menjadi lambang negara, sebagai tanda, panji-panji atau tunggul yang sering dikibarkan dan secara simbolis penanda keberadaan dari entitas tersebut. Bahkan, dua kelompok saling bertempur selalu ada bendera yang menjadi panji-panji. 

Bagi kelompok tertentu, bendera dapat merefleksikan eksistensi dari dirinya yang itu menunjukkan nilai dari dirinya, atas kelompoknya, bahkan negaranya. Sebuah bendera akan dapat menyebabkan dua kelompok saling membunuh. 

Demikian tingginya nilai sebuah bendera. Karena itu merefleksikan dirinya, egonya, bahkan bisa lebih lanjut pada kehidupannya. Karena itulah dalam setiap negara pasti memiliki bendera yang mncerminkan tentang siapa dirinya, bahkan juga mencerminkan bagaimana tentang dirinya di kerajaan-kerajaan.

Kita mengenal bahwa pada saat Majapahit,  bendera yang dipilih adalah Sang Gula Kelapa. Ini menjadi simbol keberadaan kerajaan itu yang menyebar ke seluruh Nusantara hingga ke
Afrika Timur. 

Sang Gula Kelapa inilah yang menjadi simbol pada waktu menghadapi serangan dari Wilayah Eropa dan Timur Tengah. Apa yang terjadi saat Majapahit mengalami kemunduran, dengan adanya pengaruh dari Dinasti Usmaniah di Turki? Maka terjadi pula corak dan bendera yang ada di kerajaan yang menginduk pada Kesultanan Usmaniah. Ini dapat kita temui sejak kerajaan Demak Bintoro
dan Pajang.

Demikianlah betapa pentingnya nilai dari sebuah bendera. Bahkan, bagi sebagian rakyat di pulau-pulau Nusantara, kita dapat dengan mudah menemui ini di negara lain di bagian dunia lain yang
mendudukkan bendera di atas kepala manusia. 
Semikian terhormat nilai sebuah bendera. Karena itu sering kali keberadaan bendera, atau nasib suatu bendera akan mencerminkan nasib dari pemimpinnya.

Banyak kejadian-kejadian yang tidak masuk dalam nalar manusia, apabila dalam sebuah upacara
bendera bisa berakibat pada nasib dari pemimpinnya. Hal ini pernah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Karena itu ada sebuah peristiwa menarik seorang anak SD dengan sangat cekatan lari dari dalam barisan hanya untuk menyelamatkan bendera yang gagal untuk dikibarkan, anak tersebut dengan sangat berani memanjat tiang bendera dan menyambung tali yang putus tersebut. Kejadian di Nusa Nenggara ini menjadi sorotan publik dan pembicaraan media sosial.

Namun hal sebaliknya terjadi pada saat upacara 17 Aguatus 2022 ini. Kejadiannya di kota
Surakarta. Upacara yang seharusnya berjalan hikmat berubah menjadi isak tangis dari masyarakat yang melihat terjadi kecelakaan dengan tidak terkibarnya bendera sang Saka Merah Putih.

Sebuah peristiwa yang bagi dunia rasional mungkin hanya diartikan dengan putusnya tali bendera> Tapi, bagi sebagian masyarakat Solo sangat berarti sekali. Sebuah pertanda yang sangat jelas akan adanya kejadian.

Semoga kali ini hanya masalah kesalahan teknis semata. Dan bukan sebuah pertanda sebagai biasanya yang terjadi di daerah lainnya.

 sinpo

Komentar: