KPK: Faktor Pendidikan Hingga Kesejahteraan Penyebab Rendahnya Kesadaran Berpolitik Masyarakat

Laporan: Khaerul Anam
Kamis, 18 Agustus 2022 | 15:42 WIB
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata. Foto: SinPo.id/Khaerul Anam
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata. Foto: SinPo.id/Khaerul Anam

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyebut latar belakang pendidikan yang rendah mempengaruhi kesadaran dalam hidup berpolitik dan berdemokrasi.

Hal itu menyebabkan pihak-pihak tertentu dengan mudah dapat memanipulasi pilihan politik mereka dengan embel-embel uang.

"Kesadaran masyarakat kita untuk hidup berpolitik dan berdemokrasi secara baik belum baik menurut saya," kata Alex di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Kamis 18 Agustus 2022.

"Mungkin ada kaitannya dengan latar belakang yang 60 persen tidak lulus SMP dan itu mudah sekali dimanipulasi pilihan mereka itu," tegasnya.

Selain pendidikan, faktor kesejahteraan juga yang mempengaruhi masyarakat untuk bertindak pragmatis pada setiap event demokrasi  berlangsung.

Sebab, kata Alex, mereka tidak peduli siapa yang nanti akan menjadi wakil mereka entah itu di Parlemen atau di pemerintahan.

"Dan 50 persen penduduk Indonesia itu sebetulnya dianggap sejahtera juga belum, pra sejahtera lah 50 persen kebawah, mungkin mereka lebih memilih ya pragmatis saja, siapa yang ngasih duit ya saya pilih," ujar Alex.

"Coba ditanyakan di DPR, DPRD, siapa yang menjadi kepala daerah mereka nggak peduli," tambahnya.

Mengingat, kata Alex, masyarakat yang kehidupannya masih dibawah garis pra sejahtera hanya berharap bagaimana bisa mendapatkan makan dan penghasilan saat itu juga.

"Dia berharap hanya bagai mana dia bisa mendapatkan penghasilan hari ini dan bisa makan hari ini, dan itu gampang sekali manipulasinya," terang Alex

"Dan demokrasi salah satu kelemahannya kan itu,  one men one vote, nggak melihat sekolah S3 atau nggak sekolah sama sekali, sama suaranya dihargai. Itu harus kita akui sebagai kelemahan dari demokrasi," tandasnya.

 sinpo

Komentar: