Usai Sungai Eti Meluap, BNPB Rilis Hasil Kajian InaRisk Seram Barat

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 18 Agustus 2022 | 09:22 WIB
Salah satu rumah warga terdampak banjir di Seram Barat/DOK: BNPB
Salah satu rumah warga terdampak banjir di Seram Barat/DOK: BNPB

SinPo.id -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis hasil kajian InaRisk terhadap Kabupaten Seram Barat, Maluku pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Dalam kajian tersebut, disebutkan bahwa Seram Barat memiliki potensi bencana banjir yang harus jadi perhatian masyarakat dan pemangku jabatan setempat.

"Hasil kajian dari inaRISK BNPB, wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki level risiko banjir dengan tingkat menengah dan tinggi pada seluruh kecamatan yang berada di wilayah tersebut," demikian dikutip dari pernyataan Plt Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.

Muhari menjelaskan, wilayah Seram Barat sebelumnya sempat dilanda bencana banjir, salah satunya di Desa Eti Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat pada Rabu, 17 Agustus 2022.

"Peristiwa tersebut terjadi akibat meluapnya debit air Sungai Eti pascahujan dengan itensitas tinggi terjadi pada pukul 01.00 waktu setempat," kata Muhari.

Berdasarkan laporan kekinian yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB banjir telah surut di semua titik kejadian.

Tercatat 115 KK terdampak banjir dengan ketinggian 45 sentimeter, selain itu juga merendam 105 unit rumah yang berada di Desa Eti.

"Tidak ada laporan korban jiwa ataupun warga yang mengungsi akibat peristiwa ini," kata dia.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Provinsi Maluku, pada Kamis ini 18 Agustus 2022 dan Jumat 19 Agustus 2022 akan mengalami cuaca cerah hingga hujan ringan.

"Meskipun prakiraan cuaca mulai membaik, BNPB tetap mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan ancaman bencana banjir, khususnya bagi warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai," kata Muhari.

"Masyarakat diharapkan terus memantau informasi cuaca dari instansi terkait dan memperhatikan tanda-tanda alam. Jika terjadi hujan dengan itensitas tinggi terjadi terus menerus selama satu jam agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat aman," tukas dia.sinpo

Komentar: