Anies Dikritik, Dana Operasional Kader Dasawisma DKI Belum Cair 6 Bulan

Laporan: Zikri Maulana
Kamis, 04 Agustus 2022 | 16:13 WIB
Ilustrasi kader Dasawisma DKI/DOK: Pemprov DKI
Ilustrasi kader Dasawisma DKI/DOK: Pemprov DKI

SinPo.id -  Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Eneng Malianasari mengaku menerima banyak laporan dari para kader pengganti Dasawisma (Dawis).

Laporan itu menyangkut masalah pencairan dana operasional para kader pengganti Dawis yang belum turun lebih dari 6 bulan. 

"Dawis ini banyak dilakukan re-strukturisasi atau pergantian kader, banyak dari pengganti kader ini yang belum menerima dana operasional bahkan lebih dari 6 bulan," kata Mili, dalam keterangannya, Kamis 4 Juli 2022. 

Kata Mili, beberapa kader pengganti di kelurahan Kota Bambu Utara, Kembangan Selatan, Jati Pulo, hingga Kebon Jeruk mengeluhkan hal yang sama. Padahal, dana operasional yang harusnya mereka terima sebesar Rp500 ribu/bulan sudah cair sejak dulu.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu mendesak meminta Gubernur DKI, Anies Baswedan dan jajarannya untuk segera menuntaskan dan mencairkan dana operasional bagi kader Dawis pengganti tersebut. 

"Tidak elok kalau Pemprov DKI menunda melaksanakan kewajibannya membayar dana op bagi para kader dawis yang merupakan haknya," kata Mili.

Mili pun menyinggung bahwa pada pertengahan juli, Anies pernah mengumpulkan para kader Dawis di Jakarta International Stadium (JIS). Tapi dana operasional itu hingga kini tak kunjung turun.

"Masa Pak Gubernur bisa mengumpulkan kader Dawis ke JIS, tapi bayar Dana operasional nggak bisa. Ini harus segera dituntaskan. Preseden buruk kalau sampai Pemprov DKI menahan dana kader yang hampir 100 persen perempuan," tuturnya. 

Mili juga mengaku, telah menelusuri birokrasi antar institut yang kurang baik menjadi kendala, mulai dari Lurah, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) hingga Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP). 

"Proses update data pergantian kader per tahunnya hanya dilakukan 2 kali atau setiap semester. Padahal, sekarang zamannya sudah online, masih saja menerapkan gaya lawas. Toh, kalau dihitung per semester, ini sudah bulan agustus dan dana para kader belum juga turun," pungkasnya.sinpo

Komentar: