PBB Selidiki Dugaan Pembunuhan Lusinan Tawanan Perang Ukraina

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 04 Agustus 2022 | 12:35 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres (Ist)
Sekjen PBB Antonio Guterres (Ist)

SinPo.id - PBB saat ini tengah menyiapkan misi pencarian fakta untuk menyelidiki pembunuhan lusinan tawanan perang di sebuah penjara di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina timur.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengatakan bahwa tidak ada wewenang untuk menginvestigasi serangan tersebut. Tetapi PBB dapat melakukan misi pencarian fakta.

"Kerangka acuan sedang disiapkan untuk disetujui oleh pemerintah Ukraina dan Rusia. Misi itu dilakukan sebagai tanggapan atas permintaan dari Rusia dan Ukraina," kata Guterres, seperti dilansir dari The Guardian, Kamis 4 Agustus 2022.

Pihaknya menyatakan telah menerima permintaan dari Rusia dan Ukraina untuk menyelidiki serangan penjara yang menewaskan puluhan tawanan perang Ukraina.

"PBB sedang mencari orang-orang yang kompeten dan independen untuk ambil bagian dalam misi tersebut," ungkapnya.

Selain itu, PBB juga memfasilitasi kedua negara yang saling tuduh tersebut untuk memberikan data yang diperlukan guna mengklarifikasi kebenaran tentang apa yang terjadi.

Kementerian Pertahanan Ukraina juga mengklaim bahwa tawanan Ukraina di penjara telah menjadi sasaran intimidasi, penghinaan fisik, dan demoralisasi psikologis.

"Moskow lebih memilih sengaja menghancurkan mereka, untuk menyembunyikan tanda-tanda penyiksaan yang bisa menjadi bukti dalam proses pidana internasional," ungkap Kemenhan.

Sementara itu, AS yakin bahwa Rusia sedang bersiap untuk membuat bukti yang menunjuk ke Ukraina, dengan bukti penggunaan rudal Himars dalam serangan itu. Karena Himars memang disediakan oleh AS untuk Ukraina.sinpo

Komentar: