Analis Politik: KIB Ingin Tambah Anggota Pertanda Aliansi Masih Belum Kuat

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 02 Agustus 2022 | 05:56 WIB
Analis Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio. Foto: Tribunnews
Analis Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio. Foto: Tribunnews

SinPo.id - Analis Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai, keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menambah anggota lagi, karena aliansi itu merasa masih belum kuat. 

“Jangan-jangan KIB memang belum kuat, panik sehingga cari satu parpol lagi,” kata pria yang karib disapa Hensat di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.

KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jika digabungkan ketiganya, aliansi parpol itu sudah mencukupi ambang batas presidential threshold atau ambang batas capres 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen suara nasional.

“Kalau kemudian sudah 20 persen masih cari lagi dan menganggap belum kuat, berarti memang tidak kuat sebetulnya. Ada kepanikan dalam KIB bahwa salah satu anggotanya akan pergi meninggalkan KIB,” ujar Hensat.

Ada tiga kemungkinan kenapa KIB ingin mencari anggota baru. Pertama, memang untuk membuat koalisi lebih kuat. Kedua, parpol baru ini menjadi cadangan bilang salah satu anggota asli koalisi keluar.

“Dan ketiga yang menurut saya alasan terkuat adalah lem-nya justru ada, kerekatannya ada di partai keempat, jadi menambah warna di KIB,” tutur Hensat.

Dia mencontohkan, ketiga anggota koalisi memiliki latar belakang sejarah dan konstituen berbeda. Jika elitnya bisa bersatu, belum tentu konstituennya juga begitu.

“Maka mereka butuh partai penengah agar konstituen mereka mau bahu membahu membesarkan KIB, entah itu Demokrat, PKS, mereka itu perekat dan membuat nyaman,” tukas Hensat.

Misalnya, sambung Hensat, apabila KIB memajukan Airlangga-Zulhas, lalu bagaimana dengan konstituen PPP.

Namun menurut direktur eksekutif KedaiKOPI ini, yang terpenting adalah KIB menentukan siapa calon presiden mereka. "Karena bagaimanapun tujuan berkoalisi adalah untuk menentukan calon presiden dan wakil, maka KIB ditunggu betul memilih sosok yang kuat," pungkas Hensat.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan, KIB mengharapkan ada satu parpol lagi yang bersedia bergabung di KIB.

"Mudah-mudahan bertambah satu partai lagi biar kokoh," kata Zulhas.

Partai yang tengah dijajaki adalah Partai Demokrat dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKS). 

 sinpo

Komentar: