Median: Dikotomi Cebong dan Kampret Kembali Muncul di Pilpres 2024 Bila Pasangan Calon Hanya Dua

Laporan: Tri Bowo Santoso
Selasa, 02 Agustus 2022 | 05:29 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SinPo.id - Dikotomi antara-cebong dan kampret di Pemilu 2019 bakal terulang kembali di 2024 apabila pasangan calon presiden dan wakil presiden yang muncul di pemilihan presiden (Pilpres) sedikit.

Demikian pendapat peneliti senior lembaga survei Media Survei Indonesia (Median), Ade Irfan Abdurrahman dalam menyampaikan hasil surveinya, di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus 2022.

Berdasarkan hasil survei, didapati persepsi publik bahwa pembelahan ini terjadi karena adanya hoaks atau disinformasi. Kemudian adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum, serta munculnya influencer atau buzzer dan provokator yang memperkeruh suasana.

Menurutnya, jika faktor-faktor penyebab terjadinya pembelahan itu terus dirawat oleh pemerintah, maka tidak menutup kemungkinan tahun 2024 akan terjadi perpecahan seperti yang terjadi di 2019 dengan munculnya cebong dan kampret.

“Kalau tetap dua calon bisa muncul isu pembelahan. Peran medsos sangat besar, membiarkan hoax dan dimanfaatkan untuk memenangkan salah satu calon. Hoax sangat besar mempengaruhi. Kalau ini dibiarkan akan mungkin kembali lagi,” ujar Ade Irfan.

"Dulu ada cebong kampret, kalau itu dibenturkan masih mungkin terjadi. Makanya yang terbaik adalah sama-sama mengakhiri itu. Kemudian kita melakukan visi bresama apa itu fakta integritas,” sambung Ade Irfan.

Untuk menghindari adanya polarisasi, Ade Irfan menyarankan, pemilu yang akan datang jangan hanya dua pasangan calon.

"Risikonya akan besar jika calon sedikit,” pungkas Ade Irfan. 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI