Pengakuan Antasari Kental Aroma Politik

Laporan:
Kamis, 16 Februari 2017 | 20:03 WIB

JAKARTA (sinpo)- Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil mengungkapkan pengakuan Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, yang menyebut telah dikriminalisasi oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sangat kental sekali aroma politiknya. Padahal sebelumnya Antasar janji tidak akan membuka kasusnya.
"Memang sangat politis," ungkapnya dalam diskusi 'Duel Antasari-SBY, Dimana Aparat Penegak Hukum?' di Media Centre MPR/DPR
RI, Jakarta, Kamis (16/02/2017).

Apalagi, Nasir mengatakan, saat masih menjabat sebagai Ketua KPK, Antasari Azhar juga menjalin kedekatan dengan partai politik. Namun saat ditanya partai politik mana, Nasir pun enggan membeberkannya.
"Apa yang dilakukan Antasari tersebut, dan sejak awal ketika beliau menjadi pimpinan KPK, walaupun samar-samar, beliau juga mendekat dengan salah satu partai politik," ujarnya.

Seakan membenarkan pernyataan Nasir Djamil, beberapa waktu lalu, Antasari pun sempat terlihat menghadiri Debat Pilgub DKI Jakarta.

Antasari pun terlihat duduk di barisan para pendukung pasangan calon Cagub-Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Banyak pihak menganggap, hadirnya Antasari Azhar pada saat debat tersebut dikarenakan ia memang dekat dengan salah satu petinggi partai yang mendukung Ahok-Djarot.

Nasir Djamil pun menuturkan kedekatan tersebut bukanlah suatu hal yang baru, namun hanya melanjutkan hubungan yang sudah dijalani sebelumnya.
"Jadi bukan tiba-tiba itu (kehadiran Antasari), itu merintis yang lalu, sekarang beliau masuk penjara jadi warga binaan. Dan kami waktu itu (saat Antasari masih jadi Ketua KPK) di Komisi III juga tahu beliau dekat dengan salah satu partai politik," kata Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan. ***

TAG:
BERITALAINNYA
BERITATERKINI