Tarif Listrik Pelanggan 3.000 VA Segera Naik! Sri Mulyani: Sudah Disetujui Presiden

Laporan: Samsudin
Kamis, 19 Mei 2022 | 16:24 WIB
Pemerintah segera menaikan tarif listrik pelanggan 3.000 VA/ilustrasi
Pemerintah segera menaikan tarif listrik pelanggan 3.000 VA/ilustrasi

SinPo.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tarif listrik bagi pelanggan di atas 3.000 VA bagal segera dinaikkan. Hal ini mengingat tingginya harga energi dan komoditas yang menyebabkan beban subsidi dan kompensasi energi turut meningkat.

Sri Mulyani menegaskan, rencana tersebut sudah dapat persetujuan dari Presiden Jokowi maupun anggota kabinet. Meski begitu, belum ada kejelasan mengenai berapa besaran kenaikan tarif listrik yang akan berlaku. Begitu juga dengan waktu kenaikan tarif tersebut.

"Bapak Presiden atau kabinet sudah menyetujui kalau untuk berbagi beban, untuk kelompok rumah tangga yang mampu, yaitu direpresentasikan dengan mereka yang langganan listriknya di atas 3.000 VA, boleh ada kenaikan tarif listrik, hanya di segmen itu ke atas," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, kemarin.

Menurutnya tujuan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan di atas 3.000 VA untuk menjaga keadilan dan berbagi beban. Hal ini sekaligus bertujuan agar beban dari kenaikan harga energi tidak hanya menekan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Jadi tidak semua beban ke APBN. Kita gunakan APBN lebih ke masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.

 Sri Mulyani menyebut harga keekonomian tarif listrik semakin melonjak, jauh dari asumsi pemerintah dalam APBN 2022. Misalnya saat ini tarif listrik rumah tangga (RT) 900 VA sebesar Rp 1.352 per Kwh, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 1.533,1 per Kwh. 

Kemudian golongan RT 1.300-6.600 VA tarifnya sebesar Rp 1.444 per Kwh, harga keekonomiannya sudah Rp 1.533 per Kwh. Menurut Sri Mulyani adanya kondisi tersebut jika tidak ada tambahan subsidi dan kompensasi dari pemerintah kepada PLN maka keuangan perusahaan akan defisit.

"Pada Desember 2022 diproyeksikan arus kas operasional PLN akan defisit Rp 71,1 triliun," kata Sri Mulyani.sinpo

Komentar: