Polri Duga Ada 5 WNI Jadi Fasilitator ISIS

Laporan: Bayu Primanda
Rabu, 11 Mei 2022 | 11:32 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedy Prasetyo/net
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedy Prasetyo/net

SinPo.id -  Polri menduga ada lima warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi fasilitator ISIS berada di Suriah.

Densus 88 Antiteror Polri pun saat ini tengah melaksanakan pemantauan secara intensif terhadap lima WNI tersebut.

"Densus sudah laksanakan pemantauan terus ke-5 WNI tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (11/5).

Polri kini menggandeng Hubinter guna mencari keberadaan kelima WNI tersebut. Selain itu, Polri akan bekerja sama dengan Interpol negara terkait.

"Khusus yang diduga masih berada di LN (luar negeri) akan dikomunikasikan antara Hubinter NCB dengan Interpol di negara-negara yang diduga tempat WNI tersebut," ujarnya.

Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa ada 5 fasilitator keuangan ISIS yang berasal dari Indonesia. Polri menduga kuat tiga dari lima WNI tersebut berada di Suriah.

"Dua perempuan Dwi Dahlia Susanti dan Dini Ramadani diyakini kuat saat ini berada di Suriah, diketahui dari dokumen perjalanan. Satu lagi Muhammad Dandi Adiguna, berdasarkan keterangan ayahnya sudah di luar negeri mungkin juga di Suriah," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (11/5).

Dedi mengatakan dua lainnya, yakni Ari Kardian dan Rudi Heriadi, pernah disanksi hukum di Indonesia. Ari disanksi karena pernah memfasilitasi pengiriman orang ke Suriah. Sedangkan Rudi divonis 3,5 tahun bui karena deportan dari Suriah.

"Yang diproses hukum di Indonesia oleh Densus 88. Ari Kardian sudah bebas kasusnya memfasilitasi pengiriman orang ke Suriah. Ari dua kali diproses hukum hukuman pertama dan kedua, 3 tahun," jelas Dedi.

"Rudi Heriadi tahun 2019 vonis 3 tahun 6 bulan baru bebas, karena deportan dari Suriah," tambahnya.

Untuk diketahui, OFAC Departemen Keuangan AS mengumumkan 5 nama fasilitator keuangan ISIS yang beroperasi di seluruh Indonesia, Suriah, dan Turki.

Lima fasilitator keuangan ISIS itu disebut memainkan peran kunci dalam memfasilitasi perjalanan ekstremis ke Suriah dan daerah lain tempat ISIS beroperasi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI